5 Masalah Gigi dan Mulut saat Pandemi Covid-19, Ini Solusi Aman Mengatasinya
Di masa pandemi Covid-19, seseorang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, sehingga kesehatan gigi dan mulut terabaikan.
TRIBUNPALU.COM - Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan semua orang.
Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, seluruh kebersihan dan kesehatan anggota tubuh perlu banyak diperhatikan.
Namun, selama pandemi Covid-19 kebiasaan buruk dalam merawat gigi dan mulut justru meningkat.
Dilansir dari laman covid19.go.id, terdapat 5 masalah gigi dan mulut yang paling sering dialami saat pandemi Covid-19:
- Mulut kering
- Bau Mulut
- Gusi dan gigi berdarah akibat menyikat gigi / saat menggunakan benang gigi
- Nyeri pada gigi gusi atau mulut
- Adanya lubang pada gigi yang baru terbentuk
Berdasarkan survei Unilever Indonesia Foundation terkait pandemi Covid-19 dan perubahan rutinitas sehari-hari masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ditemukan 2 dari 5 orang dewasa mengaku tidak menyikat gigi seharian.
Terdapat 7 dari 10 orang menghindari pergi ke dokter.
Menurunnya Kebiasaan Gosok Gigi
Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation buka suara mengenai hal terkait.
Dilansir melalui laman Kementerian Kesehatan RI Ratu Mirah Afifah, mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan besar terhadap rutinitas sehari-hari masyarakat di seluruh dunia.
Melalui workshop Hari Kesehatan Oral Sedunia yang digelar secara virtual, pada Kamis (18/3/2021) dirinya menjelaskan hasil survey yang telah dilakukan.
Khusus di Indonesia pihaknya melakukan survey kepada 1.000 responden berusia 18 tahun ke atas.
Hasil survey menunjukkan sikap dan perilaku di masa pandemi ternyata 7 dari 10 orang mengatakan selama pandemi mereka lebih fokus pada kesehatan dan kesejahteraan menyeluruh.
''Terjadi peningkatan dari kebiasaan-kebiasaan seperti makan makanan yang sehat, berolahraga, mengurangi merokok, dan mengurangi minum minuman beralkohol,'' kata Ratu.
Penelitian terkini mengenai dampak pandemi pada kebiasaan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut masih terbatas.
Selain itu dampak COVID-19 terhadap kebiasaan merawat gigi telah terjadi penurunan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dibandingkan hasil survey tahun 2018. Kemudian kebiasaan buruk meningkat selama di rumah yakni 2 dari 5 orang dewasa mengaku tidak menyikat gigi seharian, dan ada 7 dari 10 orang menghindari pergi ke dokter gigi.
Kebiasaan tersebut mudah ditiru oleh anak-anak, ia mengungkapkan apabila orang tua tidak menyikat gigi dua kali sehari anak-anak 7 kali lebih memungkinkan untuk tidak menyikat gigi.
Sejak pandemi COVID-19 orang dua kali lebih sering mencuci tangan (64%) dibandingkan menyikat gigi (31%).
Di samping itu juga sejak pandemi COVID-19 orang dua kali lebih sering menggunakan hand sanitizer (52%) dibandingkan menggunakan obat kumur (20%).
''Kebiasaan menjaga kesehatan tersebut tidak tercermin pada kebiasaan menyikat gigi, sebagian besar orang mengaku telah mengabaikan kebiasaan menyikat gigi. 9% orang tua tidak menyikat gigi dua kali sehari kemudian 11% anak-anak tidak menyikat gigi dua kali sehari,'' ungkap Ratu.
Ketakutan Masyarakat
Tidak dipungkiri, di masa pandemi aktivitas seseorang menjadi terbatas.
Selain karena adanya peraturan dari pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, masyarakat juga menjadi takut keluar rumah.
Ketakutan ini disebabkan oleh rasa mawas diri agar terhindar dari tertular virus Covid-19.
Dilansir melalui YouTube Tribun Palu Official, drg Munawir Usman menjelaskan dampak pandemi di dunia kedokteran gigi.
"Sangat banyak konfirmasi beberapa pasien, akibat kondisi ini (pandemi Covid-19) mereka khawatir untuk datang ke pelayanan kesehatan, utamanya ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut," jelas Munawir.
Dirinya juga menjelaskan, banyak juga dokter gigi yang memutuskan untuk tidak membuka praktik akibat kondisi pandemi Covid-19.
"Jadi bukan hanya pasien yang khawatir, juga para dokter gigi khawatir terhadap kondisi yang ada," jelasnya.
Namun, saat ini para dokter gigi telah beradaptasi dengan kondisi yang ada.
Para dokter gigi telah mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan terbaik untuk kesehatan gigi dan mulut.
Munawir Usman memberikan beberapa tips aman untuk datang ke dokter gigi:
1. Hindari rasa khawatir
Sebelum datang untuk memeriksa gigi dan mulut, hilangkan rasa takut dan khawatir.
Lawan rasa tersebut dengan yakin datang untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Selain itu, tetap patuhi protokol kesehatan.
2. Gunakan Fasilitas Telemedicine
Manfaatkan fasilitas telemedicine atau konsultasi online kesehatan.
Hubungi dokter yang diperlukan.
Bagi pasien yang telah terdaftar BPJS, terdapat aplikasi yang telah disediakan untuk menghubungi langsung dokter yang dituju.
Aplikasi ini dapat digunakan untuk berkonsultasi singkat terlebih dahulu.
Setelah itu melalui telemedicine, pasien dapat langsung berkomunikasi untuk mengatur jadwal kunjungan ke dokter gigi.
3. Protokol Kesehatan
Masa pandemi bukan alasan untuk mengabaikan kesehatan yang lain.
Menjaga diri dengan menjaga organ tubuh, dengan pemeriksaan.
Tetap patuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
(TribunPalu.com/DindaNalifa)