Soroti Rencana Pemerintah Impor Beras, Fadli Zon: Artinya Pak Jokowi Tak Mampi Penuhi Pangan Rakyat

Fadli Zon menyoroti rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga satu juta ton.

YouTube Fadli Zon Official
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon 

1) HKTI secara tegas menolak kebijakan Pemerintah untuk impor 1 juta ton beras yg merusak kehidupan petani yg tidak didasari data akurat serta tidak melibatkan stakeholder pertanian Indonesia.

2) HKTI mendesak Pemerintah untuk mencabut kebijakan impor 1 juta ton beras.

3) HKTI meminta kepada Pemerintah untuk menempatkan petani dan pertanian Indonesia sebagai basis kedaulatan dan kemakmuran bangsa, bukan sekadar komoditas dagang.

4) HKTI juga meminta kepada Pemerintah untuk terbuka dan melibatkan secara aktif organisasi petani serta pemangku kepentingan pertanian Indonesia dalam perumusan kebijakan pangan nasional.

5) HKTI meminta kepada BULOG untuk menyerap secara aktif dan maksimal hasil produksi petani sesuai dengan HPP pada panen raya Maret-April 2021," tulis Fadli Zon.

Menteri Perdagangan Mengaku Siap Mundur

Mendag) Muhammad Lutfi menanggapi kritikan terhadap dirinya terkait kebijakan impor beras pada tahun ini. Ia bahkan berjanji siap melepas jabatannya jika keputusannya terbukti salah.

Hal itu diungkapkan Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (22/3/2021).

"Saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan. Saya mesti mengambil keputusan yang tidak populer. Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, tidak ada masalah," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa opsi impor untuk memenuhi cadangan beras Bulog mencapai stok 1 juta-1,5 juta ton sudah diputuskan sebelum dirinya menjadi Menteri Perdagangan pada Desember 2020 lalu.

Saat itu, sudah ada notulen rapat di tingkat kabinet yang meminta Bulog di tahun ini menambah cadangan atau iron stock sebanyak 500.000 ton. Pada notulen disebutkan pengadaan beras bisa dipenuhi dari impor.

"Jadi itu sudah ada sebelum saya datang (menjadi Mendag). Maka waktu saya datang, saya melakukan penghitungan jumlahnya (stok beras pemerintah di Bulog)," katanya.

Menurut penghitungannya, stok beras cadangan Bulog saat ini hanya sekitar 800.000 ton. Sebanyak 270.000-300.000 ton dari stok tersebut merupakan beras hasil impor tahun 2018 lalu.

Adapun beras sisa impor itu berpotensi mengalami penurunan mutu. Artinya, tanpa menghitung beras impor maka stok beras Bulog hanya berkisar 500.000 ton.

Di sisi lain, penyerapan gabah oleh Bulog belum optimal pada masa panen raya. Hingga saat ini serapan gabah setara beras baru mencapai 85.000 ton dari perkiraan harusnya mendekati 500.000 ton.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved