Atta Halilintar Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar: Bukan Jihad!

YouTuber Atta Halilintar turut memberikan komentar terkait kabar adanya bom bunuh diri yang terjadi di gereja katedral Makassar.

Editor: Imam Saputro
Instagram/attahalilintar
Atta Halilintar. YouTuber Atta Halilintar turut memberikan komentar terkait kabar adanya bom bunuh diri yang terjadi di gereja katedral Makassar. 

"Terkait identitas pelaku, kita sudah mendapatkan dengan inisial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu yang lalu telah kita amankan," kata Listyo Sigit.

"Kelompok ini terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan operasi di Jolo, Filipina tahun 2018," ungkapnya.

Selanjutnya kepolisian akan memeriksa DNA pelaku untuk memastikan identitasnya.

Selain itu, Listyo mengonfirmasi pelaku adalah bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"(Pelaku) adalah bagian dari kelompok yang beberapa waktu lalu (ditangkap), kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD," jelas Listyo.

Sementara itu dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan mengungkapkan hasil identifikasi oleh Puslabfor dan tim DVI Inafis.

Baca juga: Kumpulan Fakta Bom di Gereja Katedral Makassar: Identitas Bomber, Balas Dendam dan Amaliyah, JAD

Kedua jasad pelaku ditemukan tercerai-berai di depan pintu masuk gereja pasca-ledakan.

"Kita sudah mengidentifikasi adanya pelaku kedua yang bentuk tubuhnya lebih hancur daripada pelaku pertama," ungkap Zulpan.

"Namun bisa kita lakukan identifikasi. Walaupun identitasnya belum diketahui, ini berjenis kelamin wanita," katanya.

Keduanya diketahui berboncengan menggunakan sepeda motor dan berusaha memaksa masuk parkiran.

Namun ia berhasil dihalangi petugas keamanan gereja, sehingga bom meledak di luar pintu masuk.

Dalam kesempatan yang sama, sebelumnya Zulpan mengonfirmasi data terbaru korban luka-luka ledakan bom.

"Update sampai dengan pukul 18.30 WITA, saya bisa sampaikan bahwa jumlah korban luka-luka bertambah menjadi 19 orang," ungkap Zulpan.

"Sementara mereka kita larikan ke rumah sakit terdekat ada di Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Bhayangkara, dan Rumah Sakit Akademi yang dekat dengan tempat kejadian perkara," lanjutnya.

"Dari korban luka ini yang terparah adalah korban luka bakar karena terkena serpihan bom," tambah dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved