Atta Halilintar Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar: Bukan Jihad!
YouTuber Atta Halilintar turut memberikan komentar terkait kabar adanya bom bunuh diri yang terjadi di gereja katedral Makassar.
TRIBUNPALU.COM - YouTuber Atta Halilintar turut memberikan komentar terkait kabar adanya bom bunuh diri yang terjadi di gereja katedral Makassar.
Melalui unggahannya di akun Instagram @attahalilintar, Senin (29/3/2021), Atta mengutuk keras tindakan tersebut.
Ia menyatakan turut berduka cita dan mendoakan korban akibat bom di Makassar.
Diunggahnya sebuah foto tulisan dengan background hitam.
"DOA UNTUK MAKASSAR," begitu judul tulisan dalam foto tersebut.
"Tuhan dan Nabi kita mengajarkan saling cinta.
dan menghargai sesama.
Dalam suasa Perang aja tidak boleh merusak tempat ibadah.
Ini aman damai kok ngebom gereja.
Dengan AGAMA dan LOGIKA mana boleh menamakan bom bunuh diri = JIHAD?!!
Turut berduka cita dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri," isi tulisan yang dibagikan Atta.
Dalam caption unggahannya, Atta juga menekankan hal yang sama dengan foto yang dibagikannya.
"BOM BUNUH DIRI = BUKAN JIHAD!" tulisnya.

Update Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Diberitakan TribunWow.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi identitas satu dari dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat menyambangi tempat kejadian perkara (TKP), seperti yang ditayangkan Kompas TV, Minggu (28/3/2021).
Ia memaparkan, kedua pelaku meninggal dunia di tempat setelah meledakkan diri.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Diduga Bom Panci, Apa Itu Pressure Cooker Bomb?
Baca juga: Insiden Bom Meledak di Makassar, Ketua DPRD Banggai: Semua Bertanggung Jawab Jaga Kerukunan Bergama
"Terkait identitas pelaku, kita sudah mendapatkan dengan inisial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu yang lalu telah kita amankan," kata Listyo Sigit.
"Kelompok ini terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan operasi di Jolo, Filipina tahun 2018," ungkapnya.
Selanjutnya kepolisian akan memeriksa DNA pelaku untuk memastikan identitasnya.
Selain itu, Listyo mengonfirmasi pelaku adalah bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"(Pelaku) adalah bagian dari kelompok yang beberapa waktu lalu (ditangkap), kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD," jelas Listyo.
Sementara itu dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan mengungkapkan hasil identifikasi oleh Puslabfor dan tim DVI Inafis.
Baca juga: Kumpulan Fakta Bom di Gereja Katedral Makassar: Identitas Bomber, Balas Dendam dan Amaliyah, JAD
Kedua jasad pelaku ditemukan tercerai-berai di depan pintu masuk gereja pasca-ledakan.
"Kita sudah mengidentifikasi adanya pelaku kedua yang bentuk tubuhnya lebih hancur daripada pelaku pertama," ungkap Zulpan.
"Namun bisa kita lakukan identifikasi. Walaupun identitasnya belum diketahui, ini berjenis kelamin wanita," katanya.
Keduanya diketahui berboncengan menggunakan sepeda motor dan berusaha memaksa masuk parkiran.
Namun ia berhasil dihalangi petugas keamanan gereja, sehingga bom meledak di luar pintu masuk.
Dalam kesempatan yang sama, sebelumnya Zulpan mengonfirmasi data terbaru korban luka-luka ledakan bom.
"Update sampai dengan pukul 18.30 WITA, saya bisa sampaikan bahwa jumlah korban luka-luka bertambah menjadi 19 orang," ungkap Zulpan.
"Sementara mereka kita larikan ke rumah sakit terdekat ada di Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Bhayangkara, dan Rumah Sakit Akademi yang dekat dengan tempat kejadian perkara," lanjutnya.
"Dari korban luka ini yang terparah adalah korban luka bakar karena terkena serpihan bom," tambah dia.
Lihat videonya mulai dari awal:
Potongan Tubuh Ditemukan di Depan Pintu Masuk
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengonfirmasi potongan tubuh yang ditemukan di depan Gereja Katedral Makassar adalah pelaku bom bunuh diri.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), seperti yang ditayangkan Kompas TV, Minggu (28/3/2021).
Diketahui ledakan terjadi saat jemaah ibadah misa yang hendak pulang bergantian dengan jemaah yang datang untuk mengikuti misa selanjutnya.
Baca juga: Bom Meledak di Makassar, Ketua Sinode GKST Himbau Seluruh Umat Tidak Terprovokasi
"Perlu kami laporkan sekitar pukul 10.35 WITA tadi terjadi ledakan bom yang diduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, Makassar," kata Merdisyam.
Tim gabungan telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk menangani situasi.
"Sementara data awal yang kami (terima), saat ini kita sedang menangani, menjaga perimeter, dan penanganan TKP," jelas Merdisyam.

Ia mengonfirmasi satu orang yang tewas dalam ledakan tersebut adalah pelaku sendiri yang diduga melakukan aksi bom bunuh diri.
Korban lainnya merupakan anggota masyarakat, yakni umat dan petugas gereja.
"Sementara data awal yang kita sampaikan, satu korban yang dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut," papar Merdisyam.
"Kemudian ada 9 masyarakat (terdiri dari) 5 petugas gereja, dan 4 jemaah yang saat ini sedang dalam perawatan," lanjutnya.
Polisi masih melakukan olah TKP bersama dengan tim gabungan.
Menurut Merdisyam, sejauh ini baru data awal itu yang dapat disampaikan melalui hasil olah TKP sementara.
"Kita juga bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada," kata Merdisyam.
"Saat ini yang dapat kita pastikan ada satu jasad yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri," ungkapnya.
Merdisyam menjelaskan pihaknya belum dapat mengonfirmasi identitas pelaku karena masih diselidiki.
"Untuk data dan identifikasinya saat ini sedang dilakukan olah data. Saat ini sedang bekerja, kita belum bisa menyampaikan," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Anggota JAD dan Didampingi Satu Perempuan