Dari Hasil Penggerebekan, Polisi Sebut Tersangka Teroris Condet dan Bekasi Berencana Rakit 100 Bom

Tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Condet sedang merakit sekitar 100 bom dengan daya ledak low hingga high explosive di rumahnya.

(Muhammad Azam/Wartakota)
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri melakukan penggeledahan kediaman terduga teroris di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, Desa Sukasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Senin (29/3/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Tersangka teroris bernama Husein Hasny (HH) berhasil ditangkap Densus 88 di kawasan Condet, Jakarta Timur pada Senin (29/3/2021).

HH ditangkap bersama tiga teroris lainnya.

Saat itu mereka diketahui sedang merakit sekitar 100 bom dengan daya ledak low hingga high explosive di rumahnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan hal tersebut diketahui setelah Densus 88 Antiteror Polri menggeledah kediaman para pelaku.

Baca juga: Terduga Teroris Condet Pernah Datangi Sidang Rizieq Shihab, Polisi Jaga Ketat Pengadilan Jaktim

Baca juga: Fakta Penangkapan 4 Terduga Teroris di Bekasi dan Condet: Berawal dari Bom Makassar, Ditemukan 5 Bom

Di rumah Husein, Polri menemukan bahan baku bom yang berasal dari Triacetone triperoxide TATP.

"TATP itu campuran dari cairan-cairan bahan kimia. Jadi itu dicampur-campur jadilah TATP. Bentuknya adalah serbuk putih. Itulah yang jadi bahan utama untuk meledak. Nanti tinggal dimasukan ke dalam pipa," kata Yusri di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Ia mengatakan nantinya TATP itu dimasukkan ke dalam pipa Husein.

Setelah itu, pipa itu dimasukkan paku dalam jumlah banyak sebagai gotri.

"Kalau di saudara HH itu pipa, yang dia campur masuk ke gotri. Tau gotri? paku-paku jadi kalau meledak nancep. Meledak paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ. Nah TATP itu ada seberat 2 kilogram," ujar dia.

Tak hanya bom pipa, pihaknya juga menemukan bom panci dengan daya ledak rendah di rumah Husein Hasmy.

Jika ditotal, bahan baku bom yang disita dari tangan Husein dan tiga teroris lain yang ditangkap di Jakarta-Bekasi dapat menjadi 100 lebih bom.

Baca juga: Densus 88 Gerebek Rumah Terduga Teroris di Cikarang dan Condet, Polisi Minta Warga Tenang

Baca juga: Terduga Teroris Wanita di Condet Berontak saat Ditangkap di Depan Warga: Saya Nggak Mau Dibawa

"Itu sekitar ditotalkan dengan yang ada di saudara ZA itu sudah 12 yang siap diledakan. Jadi 5 di tempat di saudara ZA. Ada 7 yang di tempat si saudara HH. Ada 2 Kg lebih. Ada lagi yang memang akan dicampurkan lagi. Kalau mau ditotalkan semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan," jelas dia.

Di sisi lain, ia menambahkan Huseinjuga dikenal sebagai donatur dalam kegiatan teroris tersebut.

"HH ini adalah motivator, fasilitator, dan pendana. Dia yang mengatur semuanya, yang merencanakan baik itu berapa kali pertemuan di rumahnya, baik membuat cara membuat bom, dan membiayai pembelian bahan-bahan untuk pembuatan bom," kata dia.

Peran pelaku dan kode 'Takjil'

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membeberkan peran para pelaku terduga teroris tersebut.

ZA berperan sebagai pembeli bahan baku peledak, seperti aseton, HCL, termometer, dan aluminium powder.

Tak hanya itu, ZA pun berperan merakit bom.

Ia merakit bom berdaya ledak tinggi bersama AJ dan BS.

"(ZA) memberitahukan kepada saudara BS cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan yang telah disiapkan tersebut," kata Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/1/2021).

Kemudian, dikatakan Fadil, BS selaku pembuat memberitahu kepada AJ.

"Menyampaikan kepada saudara AJ terkait dengan takjil. Mereka mengistilahkan dengan istilah takjil. Setelah dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," katanya.

Ketiganya juga sempat mengikuti pertemuan dalam rangka persiapan-persialan melakukan teror dengan menggunakan bahan peledak.

Kemudian HH yang ditangkap di wilayah Condet, Jakarta Timur memiliki peran sebagai perencana aksi teror.

"Saudara HH yang keempat ditangkap di Condet. ini yang memiliki peran cukup penting di dalam kelompok ini. Dia yang merencanakan, mengatur taktis, dan teknis pembuatan bersama dengan saudara ZA," kata Fadil.

HH, dikatakan Fadil, jiga hadir dalam beberala pertemuan-pertemyan untuk memprsiapkan kegiatan diduga terkai pembiayaan dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan bom kepada tiga tersangka lainnya.

Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan pasal 15 jo pasal 7 dan atau pasal 9 UU nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman pidana minimal 15 tahun penjara.

Sosok HH

Warga di Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkap sosok HH.

HH diketahui memilik showroom mobil di Condet.

HH diketahui ditangkap di Showroom mobil bekas miliknya sekira pukul 10.30 WIB.

Sri Anita (47) seorang warga di sekitar lokasi mengatakan HH sebagai sosok yang baik meski jarang keluar rumah.

"Itu rumah yang di depannya jadi showroom mobil bekas. Dia kalau ketemu warga dia tanya. Orangnya baik sih, cuma jarang keluar. Jadi selama saya tinggal disini juga jarang lihat dia, paling keluar lagi pergi," ungkapnya.

Solihin, warga lainnya turut mengatakan hal senada.

Ia yang berbeda dua rumah dari terduga teroris turut mengakui jika keduanya merupakan sosok yang baik.

"Sering ketemu. Dia nanya juga. Bertegur sapa. Ya baik lah orangnya," ucapnya.

Selain itu, dari keterangan keduanya, terduga teroris kerap menggelar pengajian.

"Suka ada pengajian khusus laki-laki. Tapi bukan warga sekitar yang hadir dan enggak tahu dari mana," kata Anita.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tersangka Teroris Condet dan Bekasi Berencana Rakit 100 Bom Low Hingga High Explosive di Rumah,

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved