Palu Hari Ini

Pasca Triobencana, SMPN 10 Palu Terendam Banjir Rob Enam Bulan Sekali

Banjir rob merendam Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Palu sejak dua hari terakhir.

TRIBUNPALU.COM/SALAM
SEKOLAH TERENDAM - Sudah dua kali sejak triobencana 2018, SMPN 10 Palu terendam banjir rob. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNPALU.COM, PALU - Banjir rob merendam Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Palu sejak dua hari terakhir.

Pantauan TribunPalu.com sebagian besar lingkungan sekolah digenangi air akibat banjir rob, Rabu (31/3/2021) pagi.

Lokasi SMP Negeri 10 Palu berada di Jl Cumi-cumi Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat Kota Palu.

Para orangtua siswa terpaksa memarkir kendaraannya di salah satu rumah warga, tepatnya di depan sekolah.

Mereka harus melepas sepatu dan menggulung celana agar tidak terkena genangan air.

Baca juga: Viral Video Wali Kota Palu Sidak Kantor Kelurahan Kosong, Ini Jawaban Lurah Besusu Barat

Baca juga: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 16 Sudah Diumumkan: Ini Cara Cek dan Panduan Ikuti Pelatihan

Baca juga: Kemenag Siapkan 6 Skenario Berbasis Kuota untuk Pemberangkatan Ibadah Haji 2021

Akibat luapan banjir rob sejumlah kelas tergenang air.

Sehingga pihak sekolah harus membersihkan dan mengeluarkan sisa air dalam kelas.

Saat ingin ditemui, Kepala SMP Negeri 10 Palu masih menggelar rapat bersama para guru.

Sementara itu salah satu warga tetangga SMPN 10 Palu Agustan Ahmad mengatakan, sudah dua hari air meluap dan belum ada tanda-tanda surut.

"Ini hari kedua dan airnya ini masuk ke dalam lingkungan sekolah, biasanya luapan air ini berlangsung selama tiga hari," ungkap Agustan, Rabu (31/3/2021).

Kata Agustan, beberapa orangtua siswa memarkirkan kendaraan di depan rumahnya.

"Jadi kalau ada orangtua siswa mau kedalam lingkungan sekolah, mereka parkir motornya didepan rumah dan memilih jalan kaki masuk kedalam sekolah," ujarnya.

Ia pun menyebutkan, banjir rob terjadi setelah triobencana 2018 silam di Palu.

"Kalau pengamatan saya selama ini, kejadian ini terjadi sekali dalam satu semester atau 6 bulan sekali, artinya daratan di sekitar pantai atau teluk Palu ini permukaan tanahnya turun," kata Ahmad.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved