Petugas di Bandara Palu Masih Buta dengan GeNose C-19 bagi Penumpang
Sejumlah petugas lapangan di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, masih bingung dan buta dengan perangkat baru deteksi COVID-19.
PALU, TRIBUNPALU.COM — Sejumlah petugas lapangan di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, masih bingung dan buta dengan perangkat baru deteksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Electronic Nose atau GeNose C19.
“Kita belum tahu mau apa. Belum ada barangnya,” kata Wita, petugas validasi surat keterangan perjalanan dari otoritas kesehatan bandara di selasar Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, kepada TribunPalu.com, Jumat (2/4/2021) siang.
Respon serupa juga dikemukakan Ardi (27), aviation security di gerbang terminal keberangkatan.
Andi Esse, petugas ticketing maskapai Garuda Indonesia, juga mengkonfirmasikan sejauh ini mereka hanya membaca berita soal penerapan uji validasi bebas Covid-19 di simpul-simpul moda transportasi domestik.
Seperti tugasnya 10 bulan terakhir, mereka masih meminta surat keterangan “negatif” atau non-reaktif Covid-19 dari fasilitas kesehatan rujukan, sebelum mencetak flight boarding pass.
Otoritas Bandara melalui Humas Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Nikma, Rabu (30/3/2021) lalu, mengkonfirmasikan pihaknya telah siap menerapkan alat pendeteksi virus penyerang organ pernafasan yang mematikan ini.
Baca juga: Cek Kandungan Jelang Menikah, Aurel Hermansyah Divonis Idap Kista di Rahimnya
Baca juga: Jadwal Liga Italia Akhir Pekan Ini: Torino vs Juventus, AC Milan vs Sampdoria,Bologna vs Inter Milan
Baca juga: Diskon PPnBM Mobil 1.500 hingga 2.500 cc Resmi Berlaku, Cek Rinciannya di Sini
Hanya saja mereka masih menunggu peralatannya dari Jakarta.
"Untuk GeNose masih on proses, sekarang masih sementara dipersiapkan," ungkap Nikma Rabu (31/3/2021) pagi.
GeNose C19 merupakan alat pendeteksi COVID-19 buatan peneliti dan inventor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
GeNose merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian COVID-19 melalui hembusan nafas.
Pendeteksian tersebut terhubung langsung dengan sistem cloud computing guna mendapatkan hasil diagnosis secara real time.
Tes GeNose juga akan digunakan di transportasi laut. Rencananya alat ini digunakan di Pelabuhan Tanjung Priok akhir pekan nanti secara acak atau random.
Kementerian Perhubungan Indonesia, akhir pekan lalu, resmi mengizinkan alat tes GeNose dipakai penumpang pesawat, sebagai pengganti Rapid Test PCR, dan Swab AntiGen, mulai Kamis (1/4/2021) kemarin.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menuturkan, penerapan GeNose di simpul-simpul transportasi diperlukan agar masyarakat mendapatkan akses alat pendeteksi (screening) Covid-19 yang lebih terjangkau, sehingga dapat mengurangi potensi penularan saat menggunakan transportasi umum.
Jika rapid Antigen, calon penumpang mesti mengeluarkan Rp250 ribu dan PCR sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta, maka dengan GeNose-c19 cukup membayar Rp 15 ribu.
Baca juga: Ramalan Zodiak Gemini di Akhir Pekan 3 April 2021: Asmara, Karier, Keuangan, dan Kesehatan
Baca juga: Nadya Arifta Terlihat Temani Kaesang Pangarep yang Tengah Cek Seleksi Pemain Persis Solo
Baca juga: Diomeli Nagita Slavina, Baim Wong Langsung Adu Mulut dengan Paula Verhoeven: Kamu Itu Ngadu Ya
Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Hargo Utomo dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Senin (31/8/2020).
"Electronic Nose ini adalah alat deteksi cepat untuk Covid-19 dari embusan nafas," kata Hargo.