Virus Corona
Bulan Ramadhan Sebentar Lagi, Ini Panduan Ibadah dari Kemenag: Kapasitas dan Durasi Dibatasi
Tentu saja masyarakat diperbolehkan melaksanakan ibadah di masjid. Tetapi, kapasitas saat menjalankan ibadah di masjid dan durasi ceramah dibatasi.
TRIBUNPALU.COM - umat Islam sebentar lagi akan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan 1442 H.
Banyak yang masih bertanya-tanya tentang pelaksaan ibadah dalam suasana pandemi COVID-19.
Tentu saja masyarakat diperbolehkan melaksanakan ibadah di masjid.
Tetapi, kapasitas saat menjalankan ibadah di masjid dan durasi ceramah dibatasi.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan.
Hal tersebut, tertuang dalam Surat Edaran yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag).
Baca juga: Fakta Terbaru Brimob Meninggal Setelah Vaksin, Ada 20 Anggota Juga Meriang, Polisi Anggap Normal
Baca juga: Update WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri, 6 April 2021: Total 4.150 Kasus, 3.239 Orang Sembuh
Baca juga: Menilik Pembukaan Sekolah di Jepang selama Pandemi Covid-19, Bagaimana dengan Indonesia?
Baca juga: Apakah Pasien Positif Covid-19 Tetap Diperbolehkan Menjalani Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya
Dilansir Kemenag.go.id, Kementerian Agama telah menerbitkan edaran terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 H/2021 M.
Surat Edaran ini ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Surat Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran dan melindungi masyarakat dari risiko COVID-19," kata Gus Menteri di Jakarta, Senin (5/4/2021).
"Surat Edaran ini melingkupi berbagai kegiatan ibadah yang disyariatkan dalam bulan Ramadan dan dilakukan bersama-sama atau melibatkan banyak orang," tambahnya.
Baca juga: Anggota Dewan Sewa PSK Rp 10 Juta Masuk ke Gedung Parlemen, Ada Ratusan Chat dan Video Tak Senonoh

Berikut ini panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/2021 M dalam Surat Edaran No 03 Tahun 2021:
1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syar'i lainnya yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan agama;
2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti;
3. Dalam hal kegiatan Buka Puasa Bersama tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan;
4. Pengurus masjid/musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain: