KISAH Iwan Toni dari Anggota TNI jadi Kurir Narkoba, Kini Berakhir di Hotel Prodeo
Kisah Iwan Toni, mantan anggota TNI yang kini mendekam di penjara viral di Youtube. Dirinya harus masuk ke Hotel Prodeo akibat kasus peredaran narkoba
TRIBUNPALU.COM - Kisah Iwan Toni, mantan anggota TNI yang kini mendekam di penjara viral di Youtube.
Dirinya harus masuk ke Hotel Prodeo akibat kasus peredaran narkoba.
Padahal di awal karirnya Iwan Toni sama sekali tak pernah berinteraksi dengan dunia narkoba.
Saat itu Iwan Toni masih berdinas di Aceh Barat, kesibukan membuat dirinya jauh dari hal-hal terlarang.
"Saya dulu tidak mengerti dengan namanya narkoba, sabu-sabu karena fokus berdinas. Bapak tahu, di batalyon itu ketat, kita dinas pagi apel, siang apel, malam apel, kita berkegiatan terus, tidak pernah bersentuhan dengan dunia luar," kata Iwan Toni dilansir dari kanal YouTube Curhat Napi.
Baca juga: Jadwal dan Live Streaming Liga Champions Malam Ini: FC Porto vs Chelsea, Bayern Munchen vs PSG
Baca juga: Jadwal Liga Italia Malam Ini: Inter Milan vs Sassuolo, Peluang Inter Menjauh, dan Juventus vs Napoli
Baca juga: Pemilik Kios di Taipa Diduga jadi Korban Penipuan Uang Palsu: Setelah Diraba Teksturnya Lebih Licin
Namun kehidupan Iwan Toni berubah ketika mendapat tugas dinas keluar.
Karena sering bepergian, dirinya banyak berinteraksi dengan banyak orang.
Termasuk teman-temannya yang bekerja sebagai bandar narkoba.
"Tapi ada satu kesempatan untuk dinas keluar pak."
"Iya, pas saya dinas keluar itu, saya berdinas di Aceh pak tapi saya sering menemani ke Medan, Jadi saat saya lintas ke Medan-Aceh-Medan-Aceh itu, kebetulan teman saya ini banyak yang bekerja jadi bandar narkoba," tutur Iwan Toni.
Pada saat itulah Iwan Toni mendapat tawaran bekerja sebagai kurir Narkoba.
Ia mengaku tergoda dengan tawaran tersebut karena himpitan ekonomi.
Iwan Toni menjelaskan saat itu Ibunya sedang sakit, sehingga butuh biaya banyak untuk berobat.
"Singkat cerita, ya mereka menawarkan. Menawarkan, menjanjikan lah, kalau sekian dikasih sekian, otomatis saya tergoda lah, pak."
Baca juga: Sidang Berikutnya Digelar Ramadhan, Habib Rizieq Minta Hal Ini Agar Puasanya Tak Batal
Baca juga: Jelang Ramadan, Kerukunan Keluarga Besar Pesolino Bakal Adakan Pasar Murah dan Pasar Malam
Baca juga: Tersangka Penembakan Laskar FPI Tidak Ditahan, Aziz: Prokes Ditahan, Pembunuhan Tidak Ditahan, Wow!
"Jadi ada tiga alasan (terjerumus) sebenarnya. Yang pertama, saat saya dinas keluar, saya keluarga cuma dua orang, saya dan adik saya. Saya punya orangtua tinggal satu, tinggal ibu saya. Pada suatu saat, ibu saya sakit, saya butuh uang besar uang banyak sementara gaji saya kan bapak tahu berapa. Sudah punya anak, sudah punya istri tidak mencukupi untuk rumah sakit opname sampai berbulan-bulan," jelasnya.
Kini Iwan Toni mengaku menyesal setelah mendapat vonis penjara akibat kejahatannya.
Terlebih lagi dirinya mengenang perjuangan orang tua yang menyekolahkan hingga bangku kuliah.
"Saya memang menyesal sekali, apalagi setelah kejadian ini masuk penjara dan ditangkap, orangtua saya merasa terpukul. Saya merasa orangtua capai-capai menyekolahkan saya sampai kuliah uang habis banyak, ternyata seperti ini. Orangtua mana sih yang tidak sedih melihat anaknya yang seperti ini," kata Iwan Toni