BNPB Sebut Penanganan Korban Dampak Siklon Tropis Seroja di NTT Sudah Optimal

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo telah menginstruksikan penanganan prioritas untuk korban bencana NTT.

Handover
Ilustrasi - Kepala BNPB Doni Monardo pimpin penanganan bencana di NTT 

TRIBUNPALU.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo telah menginstruksikan penanganan prioritas untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di NTT.

Mereka adalah para lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak dan disabilitas.

Dalam siaran pers yang digelar BNPB, Doni mengatakan jika pihaknya sudah mengerahkan sejumlah helikopter, anjing pelacak dan personel lain.

"Dalam mengoptimalkan penanganan darurat pascabencana, BNPB mengerahkan sejumlah helikopter, SAR Dog, dan personel untuk membantu pemerintah daerah," ujarnya pada Jumat (9/4/2021).

Baca juga: Hari Ini Jokowi Tinjau Lokasi Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor di NTT

Baca juga: Update Korban Banjir Bandang dan Longsor NTT: 138 Orang Dilaporkan Tewas, 61 Orang Hilang

Bencana banjir bandang di Waiwerang Pulau Adonara, Floers Timur - NTT
Bencana banjir bandang di Waiwerang Pulau Adonara, Floers Timur - NTT (Handover)

BNPB menyebut, bantuan logistik juga sudah diberikan kepada para korban melalui transportasi udara.

"Bantuan logistik pun terus dikirimkan BNPB melalui udara," sambungnya.

Tidak sendiri, BNPB juga mendapat dukungan penuh dari TNI, Polri dan kementerian serta lembaga terkait.

"Selain itu, dukungan penuh dari TNI, Polri dan kementerian serta lembaga sangat membantu dalam percepatan penanganan darurat," kata Doni.

Selain memonitor proses pencarian korban dan penyaluran bantuan logistik, Doni juga memantau tenda pengungsian yang didirikan.

Termasuk persipan dapur umum dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dalam kondisi darurat banyak warga yang terdampak perlu mendapatkan bantuan yang maksimal," katanya.

Update Korban Banjir di NTT: Korban Meninggal Dunia Capai 138 Orang, 61 Orang Masih Hilang

Timor Leste Diterjang Badai hingga Banjir Bandang, Krisdayanti Ungkap Kondisi Raul Lemos

Melalui BNPB, Satgas Covid-19 juga mengimbau untuk mengurangi kerumuman di lokasi pengungsian.

Sementara itu BNPB akan memberikan bantuan dana tunggu hunian, sehingga para korban terdampak bencana bisa memanfaatkan untuk menyewa rumah yang layak.

Dana tersebut digunakan untuk menyewa tempat tinggal atau rumah keluarga terdekat sebagai hunian sementara yaitu sebesar Rp500 ribu per bulan.

Sementara itu, saat konferensi pers yang digelar BNPB secara virtual, Selasa (6/4/2021), Doni menjelaskan hal tersebut dilakukan guna meminimalisir penyebaran Covid-19 lewat kerumunan.

"Pengungsi bisa menyewa rumah keluarga mereka agar tidak ada kerumunan," ujarnya dalam konferensi pers tersebut.

Untuk biaya sewa, Doni menekankan akan diberi bantuan oleh pemerintah daerah yang sudah mengajukan ke BNPB.

"Biaya akan dibantu Pemerintah, setelah Pemerintah Daerah mengusulkan ke BNPB," sambungnya.

Kondisi Terkini Flores Timur, NTT Pasca Diterjang Banjir Bandang : Akses Evakuasi Terhambat

Peduli Korban Banjir Bandang NTT, Atta dan Aurel Galang Dana, Terkumpul Rp 200 Juta dalam Sehari

Banjir bandang di NTT
Banjir bandang di NTT (Pos Kupang)

Sementara itu, BNPB akan membangun kembali rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang.

Dana yang telah disiapkan sebesar Rp 50 juta untuk kerusakan berat, Rp 25 juta kerusakan sedang dan Rp 10 juta untuk kerusakan ringan.

"Pemerintah melalui BNPB akan membangun ulang rumah warga yang rusak, sesuai anggaran yang sudah ditentukan," ujar Doni.

BNPB memastikan seluruh warga korban banjir bandang di NTT akan mendapatkan bantuan logistik, tanpa terkecuali.

"Kami pastikan tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan logistik," beber Doni.

Sementara itu, BNPB sudah meluncurkan 2 helikopter pagi tadi dan 1 helikopter di Kupang untuk membantu membawa bantuan logistik yang akan diberikan kepada korban.

"Pagi tadi ada 2 helikopter, 1 di kupang dan 2 lagi akan menyusul untuk membantu mobilisasi logistik," sambungnya.

Baca juga: Ngerinya Banjir Bandang di NTT, Begini Pengakuan Warga Lihat Mayat di Atas Kasur Hanyut ke Laut

Tak hanya helikopter, BNPB juga akan menurunkan pesawat kargo untuk membawa bantuan logistik lebih banyak.

"Pesawat kargo juga dari Kupang untuk logistik," ujar Doni.

Hingga saat ini, Doni memastikan sudah terdapat fasilitas kesehatan di seluruh tempat pengungsian.

Namun, ia membeberkan untuk jumlah dokter di pengungsian masih terbatas, sehingga perlu mendatangkan dari daerah lain.

Hal tersebut sudah dibicarakannya dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami duah berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mengirimkan dokter dari daerah lain, salahs atunya dari Jawa Timur," ujarnya.

Sementara untuk obat-obatan masih kurang bagi korban yang mengalami patah tulang.

Guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lokasi bencana, pihaknya juga telah menyediakan fasilitas rapid anti gen bagi korban, relawan bahkan hingga aparat TNI yang hendak memasuki area tersebut.

Di akhir konferensi pers tersebut, BNPB mengatakan penanganan di lapangan saat ini sudah maksimal, dengan adanya kerjasama antar relawan dan TNI.

(TribunPlau.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved