Sidang Habib Rizieq Shihab

Babak Baru Sidang HRS, Mantan Kapolres Jakpus Dicecar, Akui Tak Ada Klaster Covid-19 Petamburan

Babak baru sidang Habib Rizieq Shihab (HRS), mantan Kapolres Jakarta Pusat (Jakpus) akui tidak ada klaster Covid-19 Petamburan.

Tribunnews/JEPRIMA
Habib Rizieq Shihab (HRS) 

TRIBUNPALU.COM - Babak baru sidang Habib Rizieq Shihab (HRS), mantan Kapolres Jakarta Pusat (Jakpus) akui tidak ada klaster Covid-19 Petamburan.

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus kerumunan Petamburan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (12/4/2021).

Dalam persidangan kali ini, turut hadir dalam persidangan yaitu mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto. Ia didatangkan sebagai saksi terkait kerumunan di Petamburan November 2020 lalu.

Saat memberikan kesaksian, Kombes Heru sempat dicecar oleh Rizieq Shihab. Awalnya, Rizieq Shihab bertanya kepada Heru apakah dilakukan pelacakan penularan Covid-19 selepas hajatan di Petamburan.

Baca juga: Hasil Survei KedaiKOPI Sebut Gatot Nurmantyo Hingga Rizieq Shihab Tokoh Layak Jadi Presiden 2024

Baca juga: Program SIM Gratis Jokowi, Cek Siapa Saja yang Berhak Menerima

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Indonesia, Rabu 14 April 2021: Surabaya Cerah, Ternate Hujan Seharian

"Dari sekitar 500 orang dites rapid, ada yang reaktif 5," jawab Heru dalam persidangan seperti dikutip dari Kompas.com.

Heru melanjutkan, sebanyak 500 orang yang dites tersebut seluruhnya merupakan warga Petamburan, Jakarta Pusat.

"Lima (warga yang reaktif tes rapid) itu ada keterangan hadir di (acara) Maulid?" tanya Rizieq Shihab lagi.

"Tidak tahu," jawab Heru.

Rizieq kemudian meminta data pasti mengenai keberadaan klaster Covid-19 akibat hajatan Petamburan.

"Apakah ada info resmi, apakah setelah tracing tadi ada klaster baru yang namanya klaster Petamburan?" tanya Rizieq.

"Tidak ada," jawab Heru.

"Apakah ada klaster baru yang namanya klaster Habib Rizieq Shihab, apakah ada klaster baru yang namanya klaster Maulid Petamburan?"

"Tidak ada."

Selain itu, Kombes Heru mengatakan alasan dirinya tidak membubarkan pernikahan putri Rizieq Shihab sekaligus acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November 2020.

Itu karena dirinya khawatir menimbulkan kerusuhan yang berdampak pada keselamatan warga jika pembubaran dilakukan.

"Jadi saya tidak langsung membubarkan demi keselamatan warga," kata Heru.

Heru menjelaskan, situasi di sekitar lokasi bakal sangat rawan jika ada kerusuhan antara massa FPI dengan personel polisi.

Terlebih, saat itu ada sekitar 5.000 orang yang datang ke Petamburan. Ia mengaku memilih tidak membubarkan kerumunan demi keselamatan warga.

Dia pun mengatakan pihaknya sudah menyampaikan imbauan kepada panitia acara agar membatasi jumlah massa yang hadir hari itu.

Baca juga: Menilik Hukum Amil Zakat yang Bukan Dipilih Oleh Pemerintah, Melainkan Ustaz atau Pimpinan Masjid

Baca juga: Dapat Beras dari Zakat Fitrah, Bolehkan Digunakan Kembali untuk Bayar Zakat?

Baca juga: Selama Ramadan Tempat Hiburan di Palu Tutup, Kecuali Rumah Makan, Ini Syaratnya

"Kami sudah mencoba untuk menanggulangi dan mengimbau agar bagaimana yang hadir tidak sebanyak undangan yang ada di media sosial," kata Heru.

Seperti diketahui, Pengadilan Negeri Jakarta Timur melanjutkan sidang untuk terdakwa Rizieq Shihab dan kawan-kawan pada hari ini.

Agenda sidang hari ini ialah pemeriksaan saksi perkara nomor 221 untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.

Kemudian perkara nomor 222 untuk terdakwa Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus alias Idrus Al-Habsyi, dan Maman Suryadi terkait kasus kerumunan di Petamburan.

Lalu, perkara nomor 226 untuk terdakwa Rizieq terkait kasus kerumunan di Pondok Pesantren Alam Agrokultural Megamendung Bogor.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.Tv dengan judul Dicecar Rizieq Shihab di Persidangan, Mantan Kapolres Jakpus: Tidak Ada Klaster Covid-19 Petamburan

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved