Puasa Ramadhan 2021

Apakah Berbohong di Bulan Ramadhan Bisa Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasan Ustaz

Apakah orang yang berbohong di bulan Ramadhan berarti batal puasanya? Tidak sepenuhnya batal, berikut penjelasannya.

Grid.ID
ILUSTRASI - Hukum berkata bohong saat sedang berpuasa Ramadhan 

Berbohong hanya akan mengurangi pahala saat berpuasa.

"...tapi itu batal pahalanya," sambung Ustaz Tajul.

Baca juga: Bacaan Sholawat Nariyah dan Sholawat Tibbil Qulub, Sholawat Nabi Penambah Pahala Puasa Ramadhan

Baca juga: Bagaimana Hukum Behubungan Badan Suami Istri di Bulan Ramadhan, Apakah akan Membatalkan Puasa?

Hal itu sesuai dengan hadis dari Rasulullah SAW berikut:

"Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman." (HR. Bukhari).

Ustaz Tajul menjelaskan, orang yang berbohong saat sedang berpuasa sama halnya dengan mendapatkan lapar dan haus saja.

Artinya tidak mendapatkan pahala dan berkah di dalamnya.

Ia mengibaratkan, orang yang berpuasa namun berbohong, sama saja orang yang melakukan salat malam, namun hanya mendapatkan rasa kantuk.

"Ibaratnya kayak orang salat lait, tapi cuma dapat ngantuknya saja," ungkap Ustaz Tajul.

Baca juga: Panduan Lengkap MUI soal Beribadah di Bulan Ramadhan, Bahas Shaf Salat hingga Vaksinasi saat Puasa

Baca juga: Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan 2021 dan Doa Berbuka Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Illustrasi seseorang yang berpuasa namun berkata kasar atau kotor
Illustrasi seseorang yang berpuasa namun berkata kasar atau kotor (freepik)

Bagi yang melakukan perbuatan bohong saat berpuasa dianggap tidak bisa menjalankan apa yang bisa menyempurnakan puasa tersebut.

"Kalau menjauhi kata bohong atau provokasi, lebih kepada kesempurnaan (berpuasa)," tandasnya dalam wawancara tersebut.

Dalam hal ini, Ustaz Tajul menyatakan hukum puasa bagi orang yang berbohong itu sah, namun tak bisa mendapatkan pahala.

"Puasanya orang yang berbohong itu sah-sah saja, cuma pahala nggak dapet," katanya sembari menjelaskan.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat menyebarkan informasi melalui media sosial.

Baca juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan saat Berolahraga di Bulan Puasa Ramadhan

Baca juga: Bagaimana Hukum Penggunaan Obat Tetes Mata, Telinga, dan Hidung Saat Puasa Ramadhan?

Baginya, media sosial sangat rentan dengan penyebaran berita bohong ataupun hoax.

"Di era digital ini yang perlu diperhatikan adalah penyebaran informasi hoax," tandasnya.

Masyarakat terutama umat Muslim dilarang untuk terburu-buru dalam membagikan informasi di media sosial, sebelum menemukan kebenarannya.

Menurut Ustaz Tajul, yang berdosa tidak hanya penulis berita tersebut, tetapi juga orang yang menyebarkannya.

"Bukan cuma narator saja, tetapi yang menyebarkan juga dapat dosa," pungkasnya.

(TribunPalu.com/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved