PSU Morowali Utara

Coblos Ulang di 2 Desa, KPU Morowali Utara Butuh Helikopter ke Daerah Terpencil

Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Morowali Utara (Morut) mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Editor: mahyuddin
handover
Penjabat Bupati Morut (tengah) bersama Wakil Gubernur Sulteng (Kanan) dan Anggota DPR RI (kiri) mengikuti rapat koordinasi persiapan pelaksanaan PSU di Morut 19 April 2021. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI UTARA - Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Morowali Utara (Morut) mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Diketahui ada dua desa di Morowali Utara bakal laksanakan PSU tersebut, Desa Menyoe dan Peboa.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Morowali Utara Yusri Ibrahim menyebutkan, pihaknya senantiasa menjalin koordinasi, melakukan supervisi, dengan KPU Sulawesi Tengah dan sosialisasi persiapan PSU itu sendiri.

"Kami berharap dukungan dari pemerintah provinsi, Pemkab Morut beserta Forkopimda lainnya guna menyukseskan PSU 19 April nanti," kata Ketua KPU Morut, Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: Siap-siap, Wilayah Toili dan Toili Barat Gelap Gulita 6 Jam

Baca juga: Ditanya Mengenai sang Anak, Raisa Senang Zalina Mirip Hamish Daud : Its Okay Hamish Ganteng

Baca juga: Penjelasan Satgas Penanganan Covid-19 Soal Larangan Mudik Lebaran 2021

Yusri mengatakan, jalan menuju Desa Menyoe masih sulit untuk ditembus dan ditaklukan, khususnya Sungai Bongka.

"Akses jalan ke Desa Menyoe ini masih jadi persoalan karena medannya ke sana luar biasa, kalau bisa mungkin saat PSU bisa lewat jalur udara alias helikopter," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur Sulteng Rusli Dg Palabbi menyatakan sependapat dengan usulan Ketua KPU Morut.

"Kalau ada kendala ke daerah terpencil dan sulit diakses, memang baiknya ditempuh dengan jalur udara via helikopter," ucap Wakil Gubernur.

Rusli menyarankan, agar Plt bupati bersama KPU Morut berkomunikasi dengan PT IMIP, Poso Energi dan Kapolda Sulteng terkait kendala di lapangan.

Baca juga: Tiba-tiba Diterjang Angin Kencang dan Ombak saat Melaut, 2 Nelayan Desa Tilung Tomini Hilang

Baca juga: WASPADA Pencurian! Tas Milik Warga di Palu Digondol Maling saat Ditinggal Salat

Baca juga: Rintangan Warga Desa Kalumbatan Menuju Mesjid, Jalan Kayu Lapuk dan Berlubang Ancam Keselamatan

Pj Bupati Morut Yopie Morya Immanuel Patiro menjelaskan, telah membuat surat kepada PT ANA untuk meliburkan seluruh karyawannya saat pelaksanaan PSU 19 April mendatang.

Kepala Biro Hukum Sekretariat Provinsi Sulawesi Tengah itu setuju dan mendukung saat pelaksanaan PSU di desa terpencil menggunakan jalur udara.

"Iya memang seharusnya kalau daerah terpencil harus lewat jalur udara, dengan harapan cuacanya mendukung," tutur Yopie.

Hanya 4 TPS

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Morowali Utara Yusri Ibrahim menyebutkan, pelaksanaan PSU kali ini akan membuka empat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Jadi ada empat TPS seperti PSU, yakni TPS 001 Desa Peboa, TPS khusus 001 dan 002 di PT ANA Petasia Timur dan TPS 001 Desa Menyoe kecamatan Mamosolato," jelas Yusri.

Yusri menyebutkan, saat ini persiapan jelang PSU mencapai 80 persen.

Sementara dari sisi anggaran, KPU Morut masih memiliki sisa anggaran saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

"Untuk surat suara PSU juga sudah siap, tinggal kelengkapan formulir lainnya dan Insya Allah akan tuntas 7 hari sebelum pelaksanaan PSU," ucap Ketua KPU Morut itu.

Ia pun sangat mengapresiasi dukungan dari stakeholder seperti Pemerintah Daerah (Pemda) dan Polres Morut, TNI, serta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Sehingga koordinasi persiapan PSU 19 April mendatang dapat berjalan sukses.

Sebelumnya Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutus perkara sengketa perselisihan hasil pemilihan (PHP) Pilkada serentak 2020 dua daerah di Sulteng, yakni Tojo Una-una dan Morowali Utara.

Dalam pembacaan putusan MK, Jumat (19/3/2021), hakim memerintahkan untuk digelar pemungutan suara ulang di dua desa di Morowali Utara.

Selain itu hakim juga memerintahkan agar pemungutan suara ulang dilakukan dengan mendirikan TPS khusus di kawasan PT Agro Nusa Abadi (PT ANA).

KPU menetapkan pasangan Delis Julkason Hehi-Djira sebagai pemenang Pilkada Morowali Utara 2020 dengan 34.016 suara.

Sementara pasangan Holiliana-Abudin Halilu tertinggal dengan selisih satu persen saja, yaitu 33.396 suara.

Atas penetapan tersebut, pasangan Holiliana-Abudin mengajukan gugatan ke MK dan diterima.

Sementara itu gugatan sengketa Pilkada di Tojo Una-una ditolak.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved