Puasa Ramadhan 2021
Puasa Bagi Ibu Menyusui, Perhatikan Kondisi Kesehatan dan Tuntunan Syariat Islam
Ibu menyusui diperbolehkan berpuasa, namun harus memperhatikan kondisi kesehatannya dan sesuai dengan tuntunan islam.
"Misalnya orang sakit yang penyakitnya tidak nampak," ujarnya dalam memberikan contoh.
Ia menyebut penyakit kanker, diabetes yang mengharuskan konsumsi obat secara berkala dan sejenisnya.
"Seperti kanker, diabetes yang harus infus atau treatment dalam waktu tertentu," sambungnya.
Kedua, ialah pendekatan maknawi.
Pendekatan ini disebut UAS sama seperti pendekatan hakiki.
Yaitu memiliki keadaan yang sama dengan orang sakit, namun mempunyai kondisi yang berbeda.
"Sebabnya sama kayak orang sakit, tapi kondisinya berbeda," sambung UAH.
Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa dan Niat Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Baca juga: Resep Mudah Menu Buka Puasa Ramadhan 2021: Cantik Manis Nangka dan Es Pisang Ijo
Ia menyontohkan pada kasus tersebut ialah ibu hamil atau menyusui.
Mereka diperbolehkan tidak berpuasa karena dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan bayi ataupun proses produksi asi untuk anaknya.
Ibu hamil membutuhkan masukan kalori dalam tubuh sekitar 2.200 hingg 2.300 kalori.
Sementara itu untuk ibu menyusui membutuhkan kurang lebih 2.200 hingga 26.00 kalori untuk memenuhi kebutuhan dirinya.
"Paling tidak ibu hamil butuh sekitar 2200-2300 kalori dan 2.200-2.600 untuk ibu menyusui," ujar UAH.
Baca juga: Serba-serbi Es Buto Ijo, Minuman Segar Cocok untuk Buka Puasa Ramadhan: Sejarah hingga Cara Membuat
Beberapa ibu mengklaim bahwa dirinya kuat untuk berpuasa dalam keadaan hamil atau menyusui.
Namun UAH menyampaikan, sangat disayangkan jika merasa kuat tetapi harus ada apa-apa dengan bayinya.
Dalam contoh lain, ia memaparkan jika ibu hamil atau menyusui kuat untuk berpuasa, namun banyak mengeluh saat menjalankannya.