Hindari Hipertensi dengan Pola Hidup Sehat dan Kontrol Asupan Garam
Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti jantung, stroke, gagal ginjal, dan komplikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa.
TRIBUNPALU.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah seseorang melebihi batas normal.
Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti jantung, stroke, gagal ginjal, dan komplikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa.
Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, yang diukur dalam setidaknya dua kali kunjungan berbeda, dilakukan dalam kondisi tenang, serta menggunakan teknik pemeriksaan yang tepat.
Baca juga: Hipertensi, Si Pembunuh Diam-Diam: Kenali Gejala dan Solusinya
Dilansir Kementerian Kesehatan RI, menurut dr. Rizki Trismimanda dan dr. Fhathia Avisha dari RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, hipertensi sering disebut sebagai penyakit "silent killer".
Hal ini dikarenakan gejala hipertensi sering kali tidak terasa, dan banyak orang tidak menyadari kondisinya hingga muncul komplikasi.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder.
Sekitar 90 persen penderita hipertensi tergolong dalam hipertensi primer, sedangkan 10 persen sisanya tergolong hipertensi sekunder.
Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Hipertensi sekunder biasanya disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal kronis, kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan hormon, kelainan kelenjar tiroid, obstructive sleep apnea, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hipertensi, seperti:
Faktor genetik
Usia lanjut
Obesitas
Konsumsi makanan tinggi garam
Kurangnya aktivitas fisik (sedentary lifestyle)
Merokok
Konsumsi alkohol berlebihan
Mengubah gaya hidup merupakan langkah penting dalam mencegah dan menurunkan risiko hipertensi, sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang.
Berikut beberapa cara efektif yang bisa diterapkan:
Baca juga: PLN Raih Sejarah, Darmawan Prasodjo Sebut Prestasi Berkat Strategi Beyond kWh
6 Cara Efektif Menurunkan Risiko Hipertensi
1. Menurunkan dan Menjaga Berat Badan Ideal
Jika memiliki berat badan berlebih atau obesitas, menurunkan berat badan dapat berdampak signifikan dalam menurunkan tekanan darah.
Menjaga berat badan tetap ideal juga penting untuk mencegah hipertensi berulang.
2. Menerapkan Pola Makan Sehat ala DASH Diet
Menjaga pola makan dengan metode DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah.
Rawat Nenek Hipertensi, Arya Rasakan Manfaat Nyata Program JKN |
![]() |
---|
Waspada, Gagal Ginjal di Indonesia Meningkat Akibat Hipertensi dan Diabetes |
![]() |
---|
Cegah Bahaya Hipertensi di Masa Kehamilan dengan Cara Ini |
![]() |
---|
Hipertensi Menyerang Generasi Muda, Aktivitas Fisik Jadi Kunci Pencegahan |
![]() |
---|
Hipertensi, Si Pembunuh Diam-Diam: Kenali Gejala dan Solusinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.