Usia Muda Rentan Kolesterol Tinggi, Gaya Hidup Jadi Pemicu Utama

Fakta ini menunjukkan bahwa usia muda tidak lagi bebas dari risiko hiperkolesterolemia, kondisi yang kerap dikaitkan dengan usia lanjut.

Editor: Fadhila Amalia
Freepik
ILUSTRASI KOLESTEROL - Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan tahun 2023 mencatat, prevalensi kadar kolesterol tinggi pada kelompok usia 15–24 tahun mencapai 7,8 persen. 

TRIBUNPALU.COM - Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan tahun 2023 mencatat, prevalensi kadar kolesterol tinggi pada kelompok usia 15–24 tahun mencapai 7,8 persen.

Fakta ini menunjukkan bahwa usia muda tidak lagi bebas dari risiko hiperkolesterolemia, kondisi yang kerap dikaitkan dengan usia lanjut.

Prevalensi kolesterol tinggi bahkan meningkat tajam pada kelompok usia di atas 24 tahun.

Baca juga: Turunkan Kolesterol hingga Jaga Imun, Ini Manfaat Air Jahe di Pagi Hari

Seiring bertambahnya usia, risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke pun ikut meningkat. 

Penyakit Jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Siloam Hospitals Lippo Village, dr Nicolaus Novian Dwiya Wahjoepramono menjelaskan bahwa pola hidup masyarakat perkotaan, khususnya kalangan pekerja muda, menjadi salah satu pemicu utama.

“Gaya hidup sedentari, di mana seseorang lebih banyak duduk dengan minim aktivitas fisik, sangat berkontribusi terhadap penumpukan kolesterol jahat (LDL),” ujar dr Nico dalam media briefing Love The Beat di Karawaci, Tangerang, Sabtu (24/5/2025).

Selain kurang gerak, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji tinggi lemak jenuh, minuman manis, serta melewatkan sarapan sehat turut memperburuk kondisi metabolik.

Baca juga: Polisi Selidiki Laporan Erika Carlina Terhadap DJ Panda, Jadwal Pemeriksaan Segera Ditentukan

Stres kronis, kurang tidur, dan merokok juga memperbesar risiko kolesterol tinggi pada usia produktif.

Jika tidak ditangani, kolesterol tinggi dapat memicu gangguan kardiovaskular serius.

Dalam beberapa kasus, terapi obat seperti statin dibutuhkan. 

Namun, dr Nico menegaskan bahwa perubahan gaya hidup tetap menjadi fondasi utama pengendalian Kolesterol.

Ia menyarankan masyarakat untuk memilih makanan rendah lemak jenuh, rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu, serta menghindari rokok dan alkohol.

Skrining kolesterol secara rutin minimal dua bulan sekali juga penting dilakukan, terutama bagi usia muda yang tampak sehat.

Mendukung hal tersebut, PT Kalbe Farma Tbk melalui kampanye Love The Beat mengajak masyarakat lebih sadar akan pentingnya deteksi dini.

Baca juga: Denny Sumargo Jenguk Erika Carlina Pasca Melahirkan, Ungkap Kondisi Ibu dan Anak

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved