Menentukan Target Market untuk Jualan Online di Instagram, Berikut Langkah-langkahnya

Di era digital, banyak dijumpai pedagang yang memperjualbelikan barang dagangannya melalui sosial media seperti Instagram, Facebook dan TikTok.

makassar.tribunnews.com
FOTO ILUSTRASI: Cara menentukan target market untuk berjualan di media sosial 

Menentukan Target Market untuk Jualan Online di Instagram, Berikut Langkah-langkahnya

TRIBUNPALU.COM - Di era digital, banyak dijumpai pedagang yang memperjualbelikan barang dagangannya melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, TikTok dan Market Place.

Namun sebelum menjual, alangkah baiknya Anda harus menentukan target market terlebih dahulu.

Dikuti dari laman Kompas.com, target market adalah aktivitas memilih dan menilai suatu segmen pasar yang akan dilewati sebuah perusahaan.

Tujuan dari targeting untuk mempermudah mencapai segmen pasar yang diinginkan, sehingg produk Anda akan lebih mudah ditemukan oleh orang lain.

Dalam sebuah buku berjudul Marketing Plan dalam Bisnis (2017) karya Titik Wijayanti yang diwartakan Kompas.com, dikatakan bahwa pemilihan target masket tidak bisa dilakukan sembarangan.

Baca juga: Nathalie Holscher Hapus Foto Sule di Instagramnya dan Unggah Foto Tengah Menangis, Ada Apa?

Baca juga: 3 Tips Jualan Online di Instagram Supaya Laris Manis Bagi Pemula

Baca juga: Mau Tambah Followers Instagram Secara Cepat Tanpa Harus Beli? Ikuti Tips Mudahnya Berikut Ini

Ini merupkan acuan untuk menentukan tujuan serta pengembangan strategi positioning.

Berikut adalah cara menentukan target market menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Candra:

1. Single Segmen Concetration, yaitu proses di mana perusahaan memilih sebuah target yang diikuti dengan pertimbangan lain.

Misalnya, keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan, peluang pada segmen yang bersangkutan masih besar, dan sebagainya.

2. Selective specialization, yaitu pemilihan target market yang dilakukaan oleh perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.

ILUSTRASI - Target market sangat penting untuk berjualan online
ILUSTRASI - Target market sangat penting untuk berjualan online (ILUSTRASI. BLANJA.com)

Baca juga: Ramalan Mingguan Aries 9-13 Maret 2021: Asmara, Kesehatan, Karier, Bisnis, hingga Keuangan

Baca juga: BPOM Gencar Periksa Jajanan Buka Puasa di Pasar Ramadan Luwuk Banggai, Ini Hasilnya

3. Market specialization, yaitu perusahaan melakukan spesialisasi demi melayani berbagai kebutuhan dari suatu target pasar tertentu.

4. Product specialization, yaitu proses pemusatan produk atau jasa yang akan dijual kepada target market.

5. Full market coverage, yaitu pelayanan sebuah perusahaan kepada kelompok tertentu dan biasanya dilakukan oleh perusahaan besar dengan sumber daya yang besar pula.

Jika sudah menentukan target market, maka Anda harus melakukan beberapa hal agar produk Anda diketahui oleh orang lain.

Berikut TribunPalu informasikan tips berjualan di Instagram agar bisa ditemukan oleh target market bersumber dari beberapa platform:

Menggunakan Metode Soft Selling

Dikutip dari laman Hubspot dengan artikelnya yang berjudul "The Salesperson's Guide to the Soft Sell", soft selling adalah pendekatan yang dilakukan oleh sales menggunakan bahasa halus serta menimbulkan rasa keingintahuan seseorang.

Saat mengunggah konten dagangan di marketplace seperti Shopee, Toko Pedia dan sejenisnya, konten hard selling akan lebih bisa diterima oleh target market.

Namun jika berjualan melalui Instagram, maka dibutuhkan kemampuan soft selling.

Hal itu dibenarkan oleh Konten Kreator yang mengulik dunia digital marketing, Victoria Wong.

"Mungkin jenis konten ini (hard selling) cocok di marketplace, tapi belum tentu di Instagram," ujarnya dalam keterangan tertulis di Instagram miliknya, @victoriawong68.

Baca juga: Resep Jajanan Pasar untuk Menu Berbuka Puasa, dari Kue Lapis hingga Apem

Baca juga: Pasar Ramadan di Kawasan Huntara Petobo, Penyintas: Puasa Tahun Ini Lebih Meriah

Gadis asal Jakarta ini mengatakan, soft selling juga tidak hanya berjualan produk, tetapi juga manfaat.

"Menunjukkan ke orang-orang secara nggak langsung, apa manfaatnya bukan fiturnya bagi mereka terhadap produk kita," sambungnya.

Founder dari Start Your Content Academy ini memberi contoh untuk produk mainan anak-anak.

Dalam unggahan Instagramnya, ia mencontohkan tujuan berjualan mainan anak-anak agar tidak kecanduan gadget dan tetap teredukasi dengan produk jualan.

"Konten harus membahas tips, misalnya tips mengatasi tantrum pada anak (konten milik smarthafiz_abid)," kata Victoria.

Tujuan soft selling menurutnya juga untuk memberitahukan hasil yang diperoleh target market, saat membeli produk tersebut.

Memanfaatkan Instagram Story

Dalam unggahan yang berbeda, Victoria mengatakan berjualan laris juga bisa melalui Instagram Story.

Pertama harus membuat rangkaian cerita dan juga interaksi.

"Untuk naikin views IG Story, pertama harus kita pancing biar terjalin interaksi," ujarnya.

Baca juga: DPRD Palu Harap Pasar Ramadan Petobo Pulihkan Ekonomi Penyintas Gempa dan Likuefaksi

Baca juga: Cuaca Buruk Sebabkan Stok Langka, Harga Ikan Katombo di Pasar Tradisional Palu Naik 2 Kali Lipat

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menyelipkan fitur seperti QnA ataupun polling.

Kedua, memberikan jeda waktu untuk memposting.

Gadis yang kerap disapa Cici Konten ini menjelasakan, unggahan di Instagram Story lebih baik memiliki rentan waktu 2 hingga 3 jam.

"Misal jam 12 cerita, jam 3 share respon orang-orang dan jam 4 atau 5 share testimoni dan jualan produk," sambung Victoria dalam keterangan tertulis.

Membuat Konten Viral

Victoria mengatakan untuk membuat konten viral, maka harus mengetahui secara pasti siapakah target market yang akan dituju.

"Biasanya kita mikir pas melihat konten viral, ah paling ini ala kadarnya, padahal dibalik itu ada ceritanya," sambung Victoria.

Ia juga membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memahami target market.

"Siapa yang mau kamu targetin dengan isi kontenmu.

Apa masalah dan keinginan mereka.

Gimana cara kontenmu bisa bantu masalah mereka dan mendapat keinginannya?

Apa kebiasaan mereka?

Dan dimanakah mereka sering berkumpul?" jelasnya.

Untuk mencari tahu kelima hal tersebut, ia menyarankan untu membuat mini survey yang diberikan kepada orang lain dan sesuai dengan target market.

(TribunPalu.com/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved