Peringatan Hari Kartini 2021

Siapa Itu Septia Intan Putri? Dulu Diremehkan karena Anak Tukang Sayur, Kini Jadi Kasat Narkoba

Raden Ajeng Kartini dalam surat-suratnya menyampaikan kaum perempuan memiliki hak untuk mewujudkan mimpinya.

Handover
Iptu Septia Intan Putri. 

TRIBUNPALU.COM - Raden Ajeng Kartini dalam surat-suratnya menyampaikan kaum perempuan memiliki hak untuk mewujudkan mimpinya.

Setiap perempuan berhak berjuang untuk mewujudkan cita-cita berkarir di bidang apapun.

Semangat Kartini tersebut kini diterapkan perempuan-perempuan hebat di Indonesia.

Salah satunya adalah polisi wanita (Polwan) bernama Septia Intan Putri.

Perempuan berpangkat Inspektur Satu (Iptu) tersebut berhasil membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin apabila terus berusaha.

Perjuangan Iptu Septia bukan tanpa halangan. Berasal dari keluarga sederhana Iptu Septia terlahir dari keluarga yang sederhana.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, Kamis 22 April 2021: Waspada Hujan Lebat di 13 Wilayah

Baca juga: 6 Tips Mengatasi Bau Mulut saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Baca juga: Daftar Terbaru 6 Zona Merah Indonesia, Ada Satu Daerah di Sulteng

Orangtuanya hanya bekerja sebagai tukang sayur di Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Pada awal usahanya meniti karir, Iptu Septia sempat diremehkan orang lain.

"Bahkan ada yang mengucilkan, enggak mungkin lulus Akpol, karena harus siapkan biaya sekian," ujar Iptu Septia kepada Tribunnews.

Menurut Septia, ada anggapan umum bahwa untuk menjadi seorang polisi pasti membutuhkan biaya yang besar.

Bahkan, banyak orang mengurungkan niat untuk menjadi polisi lantaran takut tidak mampu membiayai pendidikan polisi.

Namun, kisah Septia membantah anggapan tersebut.

Septia memaklumi umpatan yang ditujukkan orang-orang kepadanya, lantaran orangtuanya, Yendri dan Yusmanidar, hanya mendapat penghasilan dari berjualan sayur.

"Tapi saya tidak yakin akan itu (harus menyiapkan uang). Saya tetap berjuang sendiri. Yang lain ikut les, saya tidak ikut. Bermodalkan nekat saja untuk ikut tes," kata Septia.

Serba mandiri Septia menceritakan kisahnya ketika harus berangkat dari Payakumbuh ke Padang, Sumatera Barat, untuk mengikuti tes.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved