KRI Nanggala-402 Belum Ditemukan, Mantan KKM: Kapal Ini Dibeli dalam Keadaan Perfect

Mantan Kepala Kamar Mesin (KKM) KRI Nanggala-402 Frans Wuwung mengatakan, kapal tersebut dibeli dari Jerman dalam keadaan yang sangat baik.

Kapal KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di selat Bali pada Rabu, 21 April 2021. Hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh pihak terkait, diduga kapal berada di dalam palung. 

TRIBUNPALU.COM - KRI Nanggala-402 hingga Sabtu (24/4/2021) siang belum juga ditemukan.

Padahal oksigen yang ada di dalamnya hanya bisa mencukupi selama 72 jam saja semenjak pengoperasiannya.

Berdasarkan tayangan Kompas TV, banyak ditemukan spekulasi masyarakat yang menganggap kapal KRI Nanggala-402 sudah tidak layak pakai.

Hal ini lantaran usianya yang sudah cukup tua, yakni 40 tahun sejak digunakan pertama kali pada 1981.

Menurut Mantan Kepala Kamar Mesin (KKM) KRI Nanggala-402 Frans Wuwung, kapal tersebut dibeli dari Jerman dalam keadaan yang sangat baik.

Baca juga: Video Viral Penampakan Kapal Selam Terapung di Laut Diduga KRI Nanggala 402, Ternyata Ini Faktanya

Baca juga: Didesain Untuk Operai Mode Senyap, KRI Nanggala-402 Sulit Dideteksi Jika Dalam Keadaan Aktif

Baca juga: Awak KRI Nanggala Diyakini Lakukan Prosedur Penghematan Oksigen, Kadispenal: Caranya dengan Tidur

Kapal KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di selat Bali pada Rabu, 21 April 2021. Hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh pihak terkait, diduga kapal berada di dalam palung.
Kapal KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di selat Bali pada Rabu, 21 April 2021. Hingga saat ini masih dilakukan pencarian oleh pihak terkait, diduga kapal berada di dalam palung. (apnews.com)

"Kapal ini saat dibeli betul-betul dalam keadaan perfect," ujarnya saat diwawancara Kompas TV dalam program Sapa Indonesia Akhir Pekan.

Ia mengatakan segala peralatan kapal yang dibuat pada 1977 itu dibekali dengan technical hand book sebagai panduan seluruh awak kapal.

"Segala peralatan dibekali technical hand book," sambungnya.

Sementara itu, TNI Angkatan Laut memiliki Sistem Pemeliharaan Terpadu (SPT) yang harus diperhatikan pemeliharaannya secara berkala.

"Sehingga ada pemerliharaan harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan yang harus dikerjakan," kata Frans.

Baca juga: Seperti Punya Firasat, Balita Ini Kunci Sang Ayah di Kamar Sebelum Bertugas di KRI Nanggala-402

Baca juga: Oksigen di KRI Nanggala-402 Diprediksi Habis, Beredar Foto-foto dan Daftar Nama Para Awak

Catatan pemeliharaan tersebut digunakan sebagai bukti terkait kondisi dari kapal KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).

Frans membeberkan, apabila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka usia kapal akan berkurang.

Namun sebaliknya, apabila pemeliharaan rajin dilakukan maka akan menambah usia dari kapal tersebut.

"Kalau pemeliharaan kurang akan mengurangi usia kapal, tapai kalau rajin, usia akan bertambah," ujarnya.

Frans Menceritakan Blackout yang Dialaminya di KRI Nanggala-402

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved