Media Korsel Ungkap Fakta KRI Nanggala, Jalani Latihan Paksa hingga Air Masuk Lewat Pipa Torpedo
Surat Kabar utama di Korea Selatan, Hankook Ilbo yang mengulas peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402.
3. Kapal Selam Diservice 9 Tahun Lalu
Perusahaan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd menjadi perusahaan yang melakukan perawatan kapal selam KRI Nanggala-402 terakhir pada tahun 2012.
Kapal itu mendapat perawatan selama dua tahun untuk sepenuhnya dilakukan perbaikan dan meningkatkan alusistanya.
Dikatakan media tersebut, pemeliharaan kapal selam harus dilakukan setiap enam tahun sekali hingga akhir perjalananya.
Baca juga: Skenario Empat Besar Liga Italia, Juventus dan AC Milan Belum Aman, Lazio Tebar Ancaman
“Artinya pemeliharaan kapal selam (KRI Nanggala-402) belum dilakukan selama sembilan tahun,” tulisnya.
Seorang pejabat dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering mengatakan,memang benar kami melakukan perawatan depo terakhir (KRI Nanggala 402), tapi itu sudah 9 tahun lalu dan tidak terlibat lagi sejak itu.
Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering juga melakukan perawatan kapal selam milik Indonesia asal Jerman 'Cakra 401', pada tahun 2004.
4. Dijadwalkan melakukan pemeliharaan tahun depan
Media itu melaporkan, KRI Nanggal-402 dijadwalkan akan melakukan pemeliharaan pada tahun depan.
Bahkan sumber militer setempat mengatakan kepada Hankook Ilbo bahwa "kapal selam itu tidak pernah menyelam sejak 2018."
Seperti yang diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 pertama kali dinyatakan submiss (hilang kontak) setelah mendapat izin menyelam pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 pagi.
TNI Angkatan Laut menduga tenggelamnya KRI Nanggala-402 disebabkan adanya blackout, yang menyebabkan mesin kapal mati.
Tenggelamnya kapal tersebut, membuat Indonesia mengerahkan seluruh kekuatannya dan meminta bantuan asing.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Media Korsel Ini Beberkan Fakta KRI Nanggala-402, Soal Pemeliharaan Hingga Penyebab Air Masuk Kapal