WHO Ungkap 3 Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di India

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap penyebab terjadinya lonjakan Covid-19 di India.

Kompas.com
Tsunami kasus covid-19 di India 

TRIBUNPALU.COM - India saat ini tengah mengalami 'tsunami' Covid-19.

Tambahan kasus harian Covid-19 per hari sangat tinggi. Bahkan jumlah angka kematian akibat Covid-19 juga terus meningkat.

Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap penyebab terjadinya lonjakan Covid-19 di India.

WHO mengatakan, pertemuan massal, rendahnya tingkat vaksinasi, dan varian baru virus corona yang ganas menyebabkan kasus Covid-19 di India melonjak parah.

WHO menyebutkan, kombinasi ketiga penyebab tersebut menjadi "badai sempurna" yang membuat gelombang kedua Covid-19 yang mematikan di India.

Baca juga: Bukan Petugas Bandara Soekarno-Hatta, Ternyata Ini Orang yang Loloskan WNI dari India

Baca juga: 2 dari 135 WNI yang Baru Tiba dari India Positif Corona, Satgas Covid-19 Siapkan Kebijakan Khusus

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, pada Selasa (27/4/2021), memperingatkan agar India tidak menyalahkan varian baru virus corona sebagai satu-satunya penyebab tsunami Covid-19 yang melanda dalam beberapa pekan terakhir.

Jasarevic menyatakan bahwa perilaku berpuas diri terhadap capaian berkurangnya kasus Covid-19 juga telah memainkan peran dalam mendorong sistem perawatan kesehatan negara itu berada di ambang kehancuran.

Satu varian baru virus corona yang ditemukan beredar di India, B.1.617 yang memiliki dua mutasi, dianggap lebih menular, menurut beberapa laporan sains dan anekdot awal dari dokter di garis depan.

“Sejauh mana perubahan virus corona yang bertanggung jawab atas pesatnya peningkatan kasus di negara ini masih belum jelas, karena ada faktor lain, seperti pertemuan besar baru-baru ini yang mungkin telah berkontribusi pada peningkatan kasus tersebut,” kata Jasarevic, seperti dilansir The Guardian pada Selasa (27/4/2021).

Kepanikan

WHO juga mengatakan, ada tekanan yang tidak perlu diberikan pada sistem perawatan kesehatan India, oleh orang-orang yang pergi ke rumah sakit dalam keadaan panik, ketika mereka dapat pulih dari Covid-19 di rumah.

Jasarevic menekankan bahwa hanya sekitar 15 persen pasien Covid-19 di India yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: 32 WN India Kembali Mendarat di Bandara Soetta saat Tsunami Covid-19, RI Langsung Bertindak Tegas

India mencatat satu hari lagi dengan kasus baru Covid-19 lebih dari 300.000 dan 2.771 kematian baru pada Selasa (27/4/2021).

Namun, para ahli kesehatan yakin jumlah korban resmi jauh lebih tinggi karena negara bagian padat penduduk, seperti Uttar Pradesh dan Gujarat dituduh kurang menghitung kematian dan kasus Covid-19.

Dengan laboratorium pengujian Covid-19 yang kewalahan di kota-kota, seperti Delhi, banyak orang dengan gejala tidak dapat melakukan tes.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved