KKB Papua

KKB Papua Diduga Punya Penembak Jitu, IPW Desak Pasukan Burung Hantu Turun Tangan

Setelah KKB Papua dinyatakan sebagai teroris oleh Pemerintah Indonesia, belum ada kepastian apakah Densus 88 akan bergabung dengan Satgas Nemangkawi.

Handover
Tim Densus 88 Anti Teror. 

TRIBUNPALU.COM - Setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dinyatakan sebagai teroris oleh Pemerintah Indonesia, belum ada kepastian apakah Densus 88 akan bergabung dengan Satgas Nemangkawi.

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Densus 88 turun tangan memberantas KKB Papua yang semakin berulah.

Apalagi, KKB Papua dinilai punya penembak jitu dan perlengkapan senjata mumpuni.

Hal ini terbukti dengan Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

IPW berharap dalam sebulan setelah penetapan KKB sebagai teroris, Densus 88 yang berjuluk Pasukan Burung Hantu bisa turun ke Papua untuk membersihkan aksi teroris yang meresahkan masyarakat.

"Minimal melokalisir gerakan kelompok teror tersebut," ungkap Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: KKB Ditetapkan jadi Teroris, Ini Kata Gubernur Papua: Kekhawatiran Stigma hingga Konsultasi DK PBB

Baca juga: Murka KKB Disebut Teroris, Benny Wenda Tantang Jokowi Duduk Bersama Selesaikan Masalah

Baca juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Besok Sabtu 1 Mei 2021 di Sulteng: Donggala Berawan, Palu Cerah Berawan

Namun IPW mengingatkan, teroris di Papua dinilai lebih bengis, terlatih, solid, dan lebih canggih persenjataannya ketimbang teroris yang berada di luar Papua.

"Teroris Papua seakan telah menorehkan fenomena baru dalam sejarah terorisme di mana seorang jenderal bisa terbunuh dalam serangan teroris."

"Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, pada Minggu (25/4/2021) kemarin menjadi sejarah pertama adanya seorang perwira tinggi TNI yang tewas dalam konflik di Papua."

"Kasus ini juga menunjukkan bahwa teroris Papua sepertinya memiliki penembak jitu yang terlatih dengan senjata mumpuni," ujarnya.

Neta menyebut, ulah bengis teroris di Papua terlihat dalam pekan pertama April 2021.

"Di era itu teroris Papua sudah menewaskan warga dari berbagai kalangan, mulai guru, siswa hingga tukang ojek di Kabupaten Puncak."

"Selain itu teroris Papua merusak sekolah dan rumah-rumah warga. Bahkan membakar rumah anggota DPRD di Kampung Beoga," ungkapnya.

Dari data yang diperoleh IPW, para teroris yang berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, memiliki 30 pucuk senjata api.

Terdiri dari berbagai merek, mulai dari laras panjang hingga pistol genggam, di antaranya SS1 hingga M16.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved