Webinar OJK Sulteng
Gebyar Safari Ramadan, OJK Sulteng Bagi-bagi Bantuan Rp 69 Juta, Hadirkan Ustaz Maulana
Gebyar Safari Ramadan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah membagikan bantuan senilai Rp 69.340.000.
TRIBUNPALU.COM - Gebyar Safari Ramadan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah membagikan bantuan senilai Rp 69.340.000.
Bantuan berupa uang tunai dan paket sembako itu dibagikan kepada panti asuhan, panti jompo, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRI) dan Karang Taruna Sulteng.
Gebyar Safari Ramadan berlangsung di Hotel Santika, Jl Moh Hatta, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Kamis (29/4/2021), dan disiarkan langsung melalui Youtube TribunPalu Official.
Bantuan diserahkan Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Moh Rifani dan Wakil Gubernur Sulteng Rusli Dg Palabbi kepada BKPMRI Sulteng dan Ketua Karang Taruna senilai Rp 39 juta ke
Sementara Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulteng Rahmat Abdul Haris (Dirut Bank Sulteng) menyerahkan bantuan ke perwakilan panti asuhan dan panti jompo senilai Rp 30.340.000.
Bantuan itu merupakan donasi dari BSI Sulteng, Bank Mayapada, Permodalan Nasional Madani, Perbarindo (BPR Palu Lokadana), BPR SMA, BPR Palu Anugerah, BPR PAS, Asuransi Manulife.
“Kegiatan ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia,” kata Ketua OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar kepada TribunPalu.com, Sabtu (30/4/2021).
Pria kelahiran Makassar, Juni 1962, itu menambahkan, perkembangan pasar keuangan syariah indonesia cukup pesat.
Itu ditandai dengan banyaknya lembaga keuangan syariah di Indonesia.
“Peran strategis ekonomi syariah harus terus ditingkatkan dengan menangkap berbagai peluang yang ada di era finansial digital,” kata Gamal.
Alumni Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) berharap, perkembangan industri perbankan memberikan kontribusi positif dalam mendukung inklusi keuangan, khususnya bagi masyarakat yang menginginkan layanan perbankan berprinsip syariah.
Sebelumnya, Gebyar Safari Ramadan yang berlangsung selama kurang lebih 6 jam, diawali dengan seminar virtual alias webinar bertajuk Edukasi Keuangan Syariah.
Webinar itu menghadirkan tiga pemateri, yaitu Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Sulteng, Peneliti Eksekutif Senior Group Riset Sektor Jasa Keuangan Syariah Ismail Riyadi dan Ketua Asosiasi Perbankan Syariah (Asbindo) Sulteng Bambang Haryo Nugroho.
Serunya lagi, webinar itu bertabur hadiah senilai jutaan rupiah bagi peserta yang memberikan pertanyaan menarik.
Kegiatan itu kemudian dilanjutkan talkshow dengan menghadirkan perwakilan BNI area Palu Adi Mulyadi, Manager BSI Area Palu Muhammad Arif Gunawan dan Branch Manager Bank Muamalat Bambang Haryo Nugroho.
Gebyar Safari Ramadan itu dirangkaikan buka puasa dan salat magrib berjamaah.
Menarinkya, Ustaz Muhammad Nur Maulana menjadi pengisi ceramah menjelang buka puasa.
Meski wajah ustaz kondang itu hanya bisa dilihat melalui layar lebar di panggung, namun, kehadirannya mengobati kerinduan penonton setianya di Sulteng.
BSI Masuk Daftar 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia
Manager BSI Area Palu Muhammad Arif Gunawan optimistis Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa masuk 10 jajaran Bank Syariah terbesar di dunia.
Hal itu disampaikannya dalam acara Talkshow Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah bertajuk "Edukasi Keuangan Syariah" di Hotel Santika Jl Moh Hatta, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Kamis (29/4/2021).
Arif menyebutkan, target itu akan dilakukan dengan memperkuat kapitalisasi pasar (market capitalization) perusahaan.
"Tentu kami harus optimis dan Insya Allah ini menjadi harapan bersama. Kehadiran BSI dari hasil merger ini akan memperkuat sisi asset, sehingga 5 atau 10 tahun ke depan bisa masuk top ten industri keuangan terbesar secara global," ujar Arif.
Baca juga: Teruskan Aduan Warga, Ombudsman Minta Pemkot Palu Perhatikan Penghuni Huntap Petobo
Baca juga: Pencairan BLT Telat, PMD Sulteng Terkendala Bantu Desa Tertinggal

Dia menambahkan, merger bank syariah dimaksudkan agar Indonesia memiliki Bank Syariah yang kuat dan bisa memenuhi kebutuhan industri halal khususnya di Sulawesi Tengah.
Kehadiran BSI juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitas keuangan syariah secara global.
Untuk mencapai target dan cita-cita tersebut, menurut Arif diperlukan kerja sama dan sinergi dengan semua stakeholder.
"Hasil merger ini memang dipersiapkan untuk kapasitas global. Targetnya agar masuk 10 jajaran Bank Syariah terbesar di dunia. Apalagi saat ini kami berjalan beriringan dengan lembaga keuangan syariah lainnya," ucapnya.
Kepala OJK ulawesi Tengah Gamal Abdul Kahar menilai Pondok Pesantren punya peranan penting untuk mengembangkan sistem ekonomi syariah.
Menurut Gamal, kemiskinan hingga kini masih menjadi masalah hampir di seluruh wilayah, termasuk Sulawesi Tengah.
Pondok Pesantren, kata dia, menjadi kekuatan penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Kementerian Agama mencatat saat ini ada 28.518 pondok pesantren. Keberadaan pesantren penting dalam melakukan pendampingan untuk mendorong perekonomian masyarakat," kata Gamal.
Baca juga: OJK Sulteng: Ramadan Jadi Momen Tumbuhnya Industri Keuangan Syariah
Baca juga: Gebyar Safari Ramadan OJK, Bank Sulteng Beri Bantuan Rp 28 Juta ke Panti Asuhan dan Jompo
Saat ini, OJK memprioritaskan penuntasan kemiskinan melalui instrumen keuangan syariah.
OJK Sulteng telah menempatkan peran penting Pondok Pesantren dalam pengembangan ekonomi syariah.
Ekonomi dan keuangan syariah berbasis Pondok Pesantren dapat mengurangi ketimpangan dan mengentaskan kemiskinan.
"Sebagai lembaga pendidikan berbasis agama, pesantren punya potensi besar. Dengan menggandeng pesantren, kami harap informasi tentang layanan keuangan syariah ini dapat dipahami semua kalangan masyarakat," jelas Gamal.(*)