Kasus Covid-19 Sempat Stabil, Satgas Covid-19 Tetap Larang Mudik dan Ajak Warga Jaga Prokes

Kasus positif Covid-19 di Indonesia sempat mengalami kestabilan. Nmaun bukan berarti warga bisa leluasa untuk melakukan mobilitas secara masif.

Editor: Imam Saputro
Istimewa via Tribunnews.com
FOTO ILUSTRASI: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sedang menjelaskan terkait larangan mudik lebaran 2021. 

Ia juga menyayangkan beberapa kegiatan yang menimbulkan kerumunan justru terdokumentasi dengan baik dan terebar di media sosial.

"Satgas sangat menyayangkan kerumunan yang muncul seperti pendukung salah satu klub sepak bola nasional, dan kerumunan saat peribadatan di bulan Ramadhan," sambung Prof Wiku.

Prof Wiku meminta agar satgas daerah bisa menindak tegas pelanggar protokol kesehatan saat ini.

Lebih lanjut, ia membeberkan prosentase masyarakat yang masih menginginkan mudik sebanyak 7 persen.

Data tersebut diambil dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan beberapa waktu yang lalu.

"Dari hasil survey Kementerian Perhubungan, 7 persen masyarakat Indonesia masih mau mudik," kata Prof Wiku saat menjelaskan kepada wartawan.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mementingkan keegoisan pribadi dan lebih mengedepankan kepentingan bersama.

Sehingga mudik dapat ditunda terlebih dahulu, dan menggantinya dengan silaturahmi secara virtual.

"Masyarakat harap bisa menunda keegoan sejenak untuk mudik, silaturahmi bisa dilakukan virtual saja. Mari rayakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan aman," pungkasnya.

Baca juga: Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Patuhi Aturan Mudik, MUI Bolehkan Silaturahmi Virtual

Baca juga: Jelang Lebaran, Jubir Covid-19 Minta Pemda Lakukan Sosialisasi Mudik dan Pengetatan Mobilitas

Pemerintah Berlakukan Pembatasan Mobilitas Nasional dan Internasional

Di saat India mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi, kini Indonesia tengah mengalami penurunan kasus baru.

Namun hal ini bukan menjadi alasan untuk melakukan mobilitas massa secara brutal.

Justru pencapaian tersebut menjadi tantangan baru bagi Indonesia di tengah negara-negara besar sedang berada di posisi terparah.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

"Indonesia untuk saat ini masih terkendali dibandingkan 5 negara yang memiliki jumlah kasus tertinggi," ujar Prof Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan live di kanal YouTube Sekretariat Presdien.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved