Virus Corona Semakin Ganas, 700 Guru di India Meninggal Dunia Usai Ikuti Penataran Petugas Pemilu

Dunia pendidikan Indi berduka akibat keganasan virus corona. Sekitar 700 guru telah meninggal karena virus corona di negara bagian Uttar Pradesh, Ind

AFP
Jenazah korban covid India berjejer menunggu untuk dikremasi, Jumat (30/4/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Dunia pendidikan Indi berduka akibat keganasan virus corona.

Sekitar 700 guru telah meninggal karena virus corona di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.

Pemilu pada Kamis (29/4/2021) menjadi hari terakhir pemilihan badan lokal empat fase di Uttar Pradesh yang dimulai pada minggu pertama April 2021.

Meskipun ada lonjakan bencana infeksi COVID-19 di seluruh negeri, lansir ArabNews, Minggu (2/5/2021).

India pada Jumat (30/4/2021) melaporkan lebih dari 386.000 kasus virus corona dan lebih dari 3.500 kematian, jumlah kematian harian tertinggi sejak awal pandemi.

Baca juga: Ramalan Zodiak Selasa 4 Mei 2021 Taurus Hadapi Biaya Tak Teduga, Cancer Bicara Serius dengan Kekasih

Baca juga: 2 Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta: Masuk di eform.bri.co.id/bpum atau banpresbpum.id

Uttar Pradesh, negara bagian terbesar dan terpadat, adalah salah satu daerah yang terkena dampak terparah di India.

Sebagian besar kota dan kota kecil berada dalam kekacauan, dengan orang-orang kehilangan nyawa karena tidak adanya tempat tidur rumah sakit dan persediaan oksigen.

Ketika kematian akibat tugas Pemilu meningkat di negara bagian itu, Serikat Guru Sekolah Menengah Uttar Pradesh menuntut penundaan proses penghitungan suara pada hari Minggu (2/5/2021).

"Kami telah kehilangan lebih dari 700 guru selama proses pemilihan dan jika penghitungan dibiarkan, itu akan menyebabkan kekacauan lebih lanjut," kata juru bicara serikat tersebut Dr. RP Mishra.

Setidaknya 15.000 guru sekolah dilaporkan telah terlibat dalam proses pemilihan, dengan banyak yang dikirim ke daerah pedesaan di mana bantuan medis tidak tersedia.

“Data yang kami persiapkan sejauh ini menunjukkan bahwa banyak guru tertular COVID-19 ketika mereka mengikuti pelatihan selama sehari," katanya.

"Akibat kurangnya fasilitas medis di desa dan kesibukan di rumah sakit, banyak yang kehilangan nyawa,” kata Mishra .

Seorang guru berusia 36 tahun, Vivek Shukla dari distrik Raebareli, mengikuti kursus orientasi sehari untuk petugas Pemilu pada 5 April.

Dia mengalami gejala virus corona ketika kembali ke rumah dan meninggal karena COVID-19 minggu lalu.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved