Idul Fitri 2021
Jelang Malam Takbiran Idul Fitri 1442 H, Ustaz Abdul Somad: Ada Kekeliruan yang Harus Diluruskan
Berdasarkan kalender masehi, perayaan Hari Raya Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 13 dan 14 Mei 2021. Artinya tak lama lagi Ramadhan segera pergi.
Jelang Malam Takbiran Idul Fitri 1442 H, Ustaz Abdul Somad: Ada Kekeliruan yang Harus Diluruskan
TRIBUNPALU.COM - Berdasarkan kalender masehi, perayaan Hari Raya Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 13 dan 14 Mei 2021.
Artinya tak lama lagi Ramadhan akan segera pergi meninggalkan umat Muslim.
Biasanya serangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri diisi dengan beberapa kegiatan seperti mempersiapkan hidangan khas, menyelenggarakan takbir keliling, melaksanakan salat Idul Fitri dan bersilaturami sekaligus bermaaf-maafan kepada keluarga dan kerabat dekat.
Lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19, melalui Satgas Covid-19 pemerintah mengeluarkan Surat Edaran (SE) larangan mudik dan melakukan aktivitas yang bisa menimbulkan kerumunan massa.
Sehingga penyelenggaraan malam takbiran dan salat Idul Fitri hanya bisa dilakukan di masjid-masjid atau di rumah saja.
Berbicara tentang takbiran, sebetulnya itu bukanlah hal seremonial yang dikeluarkan oleh sebuah instansi atau kelompok tertentu.
Baca juga: Awas Riba, Ini Hukum Tukar Uang Baru Jelang Lebaran Idul Fitri 2021 oleh UAS dan Buya Yahya
Baca juga: Cara Milenial Bersilaturahmi, Ini Sticker & Ucapan Lebaran Idul Fitri 2021 Bisa Kirim via Chat WA
Takbiran merupakan salah satu anjuran untuk umat Islam yang sudah tertuang dalam QS Al Baqoroh ayat 185.
َ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: "Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang ba-til).
Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu; dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian.
Hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur". (QS. Al Baqarah: 185).
Hal yang sama juga dikatakan Ustaz Abdul Somad saat mengisi ceramah yang tayang di YouTube Media Dakwah.
"Bertakbir itu bukan acara seremonial dari pemerintah. Itu perintah Allah langsung. Maka bertakbirlah," ujarnya dalam video yang berdurasi sekitar empat menit tersebut.
Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri, Perlukah Mempersiapkan Baju Baru? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Jadwal THR PNS/TNI/POLRI Cair, Dibayarkan Mulai 10 Hari Kerja Sebelum Hari Raya Idul Fitri 2021
Bagi pendakwah kelahiran Asahan, Sumatera Utara ini, bertakbir tidak hanya diucapkan secara lisan saja, melainkan harus diresapi dalam hati.
"Berlinang air mata ketika bertakbir. Bahwa kita tak hanya mengingat Allah, tapi juga ungkapan kesedihan ketika akan meninggalkan bulan suci ramadan," jelasnya.
Hal itu merupakan salah satu kekeliruan yang disbeutkan Ustaz Abdul Somad mengenai malam takbiran.
Selain itu, ia juga mengatakan takbiran tidak hanya dilakukan di masjid saja.
"Itu tak betul. Takbir bisa dilakukan dimana-mana," sambung pendakwah yang kerap disapa UAS itu.
Bahkan sahabat Nabi SAW pun pernah bertakbiran di pasar.
"Ummar bin Khatab pernah bertakbir di pasar, sampai hampir terangkat itu pasar," tambahnya.
Oleh karena itu tidak ada alasan lagi bagi umat Islam untuk tidak bertakbir saat menjelang salat Idul Fitri.
Baca juga: Tuntunan Salat Idul Fitri di Rumah, Begini Bacaan Niat, Contoh Khotbah, hingga Amalan-amalan Sunah
Baca juga: Resep Sajian Menu Tradisional Hari Raya Idul Fitri, Kue Lumpur Tape hingga Bubur Kurmna Biji Salak
Ustaz Abdul Somad mengimbau kepada umat Islam untuk tetap bertakbir dengan segala kegiatan yangs edang dilakukannya pada saat itu.
"Ibu-ibu bisa sambil masukkan kue kering ke toples sambil takbir. Yang masak opor ayam, ketupat. Ucapkan Allahu akbar Allahu akbar, allahu akbar wa lillahilham," ujar Ustadz Abdul Somad mencontohkan.
Bagi Anda yang belum mengetahui lafaz takbir secara lengkap, berikut TribunPalu informasikan.
Lafadz Arab Takbir Pendek
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"
Artinya dalam bahasa Indonesia:
"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah"
Nah untuk yang lafadz takbiran versi terlengkap, dapat melihat tulisan arab, bahasa latin dan arti selengkapnya dalam bahasa Indonesia dibawah ini.
Baca juga: Cocok untuk Menu Hari Raya Idul Fitri, Berikut Resep Lontong Daun dan 4 Hal yang Harus Dihindari
Baca juga: Resep Sajian Menu Tradisional Hari Raya Idul Fitri, Kue Lumpur Tape hingga Bubur Kurmna Biji Salak
Bacaan Takbiran Terlengkap
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
Tulisan takbiran berbahasa latin:
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Baca juga: Tips Membuat Peyek Renyah Sajian Pelengkap saat Lebaran Idul Fitri, Cukup Ikuti Resep Ini
Baca juga: Sekjen MUI: Utamakan Salat Idul Fitri di Rumah, Lakukan Silaturahmi Virtual
Artinya bacaan takbiran:
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.
Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
Allah maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.
Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
(TribunPalu.com/Hakim)