Larangan Mudik Idulfitri 2021
Tinjau Pos Perbatansan Provinsi, Wagub Sulteng Pastikan Warga di Gorontalo Tak Mudik ke Sulteng
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Dg Palabbi meninjau posko larangan mudik Idulfitri 2021 perbatasan Provinsi Sulteng - Gorontalo.
TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Dg Palabbi meninjau posko larangan mudik Idulfitri 2021 perbatasan Provinsi Sulteng - Gorontalo.
Dalam peninjauan tersebut Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Dg Palabbi ditemani Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (forkopimda).
Hadir pula Anggota DPRD Sulteng, Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng, Kadis PTSP Sulteng, Kadis Kesehatan Sulteng, Kadis Pertanian Sulteng, Kadis Perkebunan dan Peternakan Sulteng.
Wakil Gubernur Sulteng Rusli Dg Palabbi mengatakan, peninjauan pos perbatasan itu untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 di wilayah Sulteng.
"Dan mencegah tingginya arus mudik menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah," ungkap Wagub Sulteng Jumat (7/5/2021).
Baca juga: BNNP Sulteng Gelar Lomba Video War On Drugs, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
Baca juga: Universitas Alkhairaat Masih Pertimbangkan Kuliah Tatap Muka bagi Mahasiswa Baru
Baca juga: PKK Birobuli Selatan Bagi-bagi Masker ke Pengendara, Lurah: Sekaligus Sosialisasi Protokol Kesehatan
Anggota DPRD Sulteng periode 2009-2014 mengatakan, dalam proses penyekatan perbatasan tersebut hanya kendaraan membawa logistik dan perjalanan dinas maupun kondisi tertentu diperbolehkan melintas pos penyekatan tersebut.
Ia pun berharap dengan diberlakukan penyekatan di perbatasan provinsi, penyebaran COVID-19 dapat ditekan guna menghindari klaster mudik.
"Semoga dengan adanya pembatasan di perbatasan, bisa menekan dan tidak ada lagi penambahan kasus COVID-19 khususnya pasca Idulfitri nantinya," kata Rusli.
Selain meninjau perbatasan provinsi, Wakil Gubernur Sulteng memberikan dan menyerahkan bantuan berupa hand sanitizer serta masker guna mendukung dan mensupport kerja dari gabungan petugas.
Update Kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah, 3 Daerah Zona Kuning
Berikut perkembangan terbaru dan data penyebaran kasus Covid-19 atau virus corona hingga hari Jumat 7 Mei 2021 di Provinsi Sulawesi Tengah telah dirilis, ada 36 kasus covid-19 baru selama 24 jam terakhir.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah merilis data tersebut dan disajikan di laman resmi Dinas Kesehatan Sulteng.
Hingga Jumat siang, ada penambahan 36 pasien Covid-19 sehingga total ada 12.506 kasus terkonfirmasi positif.
Penambahan terbanyak terjadi di Poso dengan 17 pasien positif.
Tak hanya itu, angka kesembuhan juga bertambah, yakni sebanyak 33 pasien dinyatakan sembuh.
Dan hari ini kabar baiknya tidak ada catatan kasus kematian akibat covid-19.
Kabar baik lainnya adalah, sudah 3 wilayah di Sulawesi Tengah yang masuk dalam zona kuning.
Atau bertambah dari pekan sebelumnya yang hanya dua zona kuning.
Kini ada Toli-Toli, Morowali Utara dan Banggai Kepulauan yang sudah masuk zona kuning.
Namun masih ada 2 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah masih zona warna merah, yakni Poso dan Parigi Moutong
Sedangkan sisanya masih masuk di zona oranye penyebaran covid-19.
Baca juga: Satgas Kampung Tangguh BTN Palupi Imbau Warga Tak Mudah Percaya Isu Negatif Soal Vaksinasi Covid-19
Dikutip dari dinkes.sultengprov.go.id, berikut rincian data pasien positif virus corona di Sulawesi Tengah, baik yang dirawat di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri:
- 25 pasien asal Kabupaten Banggai;
- 124 pasien asal Kabupaten Buol; semuanya karantina mandiri
- 14 pasien asal Kabupaten Donggala
- 29 pasien asal Kabupaten Morowali; semua pasien jalani karantina mandiri,
- 19 pasien asal Kabupaten Morowali Utara;
- 105 pasien asal Kabupaten Parigi Moutong
- 51 pasien asal Kabupaten Poso;
- 24 pasien asal Kabupaten Sigi;
- 14 pasien asal Kabupaten Tojo Una-una;
- 15 pasien asal Kabupaten Toli-toli;
- 117 pasien asal Kota Palu; 2 RSUD Undata, 24 RS Woordward, 5 RS SIndhu Trisno, 1 RS Bhayangkara Palu, 1 RS Darurat Provinsi, 4 RS Samaritan Palu, 80 Karantina Mandiri)
Berikut data selengkapnya:

Ketua Satgas Covid-19 Minta Sulteng Terus Waspada
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar tidak kendor dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui upaya pencegahan
Sebab, hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan pandemi COVID-19 akan berakhir dan vaksin juga masih dalam proses.
Adapun hal tersebut sebagaimana arahan langsung dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, terkait penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
“Jangan kendor. Kita tidak tahu COVID-19 ini kapan akan berakhir. Vaksinnya pun masih dalam proses,” ujar Doni dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan COVID-18 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (10/11/2020).
Selanjutnya, Doni juga menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa hingga saat ini ‘vaksin terbaik’ adalah protokol kesehatan, yakni dengan menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
“Vaksin terbaik itu adalah protokol kesehatan,” kata Doni.
• Pasha Ungu Kemas Barang Pribadi dari Rumah Jabatan, Bersiap Berangkat ke Jakarta
Sebelumnya, Doni juga mengingatkan agar penanganan COVID-19 dapat lebih ditingkatkan.
Dia menilai bahwa meskipun upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 masuk dalam kategori bagus, namun tingkat fatality rate-nya masih harus mendapat perhatian khusus dan antisipasi.
Sehingga ke depannya jatuhnya korban jiwa akibat terpapar COVID-19 dapat diminimalisir dengan baik.
“Kita cukup bergembira bahwa penanganannya termasuk pada kategori bagus, namun masih terdapatnya korban jiwa ini yang perlu kita pikirkan ke depan bagaimana supaya korban jiwa ini bisa seminimal mungkin,” ujar Doni.
Selanjutnya, Doni juga mengimbau agar seluruh komponen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar tidak berpuas diri atas capaian penanganan COVID-19. Dia tetap meminta agar masyarakat tetap waspada dan selalu kompak.
“Sulteng ini termasuk dalam kategori relatif sangat kecil. Angka kematian di bawah 50,” jelas Doni.
“Kondisi ini mudah-mudahan tidak membuat kita semua berpuas diri. Masyarakat tidak boleh lengah dan tetap waspada,” pungkasnya.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(TribunPalu.com/ Moh Salam/ Imam Saputro)