Israel Ungkap Rahasia Gedung yang Hancur Lebur Dihantam Roket: Tempat Penyimpanan Rahasia Hamas

Viral di media sosial video memperlihatkan sebuah gedung yang hancur menjadi puing-puing usai dihantam roket milik Israel.

MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP
Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. Terbaru, Israel membombardir 2 gedung kementerian di Gaza, Minggu (16/5/2021). 

Informasi terhambat

Tak lama setelah kejadian itu, Al Jazeera merilis pernyataan yang mengutuk keras pemboman dan penghancuran kantornya oleh militer Israel di Gaza.

Mereka menilai aksi itu sebagai tindakan untuk menghentikan jurnalis melakukan tugas menginformasikan kepada dunia dan melaporkan kejadian di lapangan.

Outlet yang berbasis di Qatar itu "berjanji untuk mengejar setiap rute yang tersedia untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas tindakannya," dan menyerukan dukungan internasional untuk melakukannya.

Presiden dan CEO Associated Press Gary Pruitt mengatakan organisasinya "terkejut dan ngeri bahwa militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP dan organisasi berita lainnya di Gaza."

Dia mengatakan IDF sangat mengetahui kantor pusat media di sana, dan menyebut serangan itu "perkembangan yang sangat mengganggu" di mana karyawan "nyaris kehilangan nyawa yang mengerikan."

"Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini," kata Pruitt.

Konsekuensi pemboman meluas ke Washington, di mana Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden berkomunikasi langsung dengan Israel.

"AS memastikan keselamatan dan keamanan jurnalis dan media independen adalah tanggung jawab yang paling penting."

Gedung Putih kemudian merilis percakapan panggilan antara pemimpin AS dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Biden menegaskan kembali hak Israel untuk mempertahankan diri, mengutuk serangan roket Hamas yang terus berlanjut, dan menyesali hilangnya nyawa di antara orang Israel dan Palestina.

Dia juga "menyuarakan keprihatinan tentang keselamatan dan keamanan jurnalis. Serta meminta Israel memperkuat kebutuhan untuk memastikan perlindungan mereka."

Rilis itu diikuti beberapa menit kemudian dengan informasi terkait percakapan antara Biden dan Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas, di mana sentimen serupa diungkapkan.

Dalam kedua percakapan tersebut, Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk solusi dua negara, guna mengakhiri secara damai konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Demikian informasi perkembangan terkait dengan situasi di Jalur Gaza. (*)

Sumber Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved