SMKN 1 Luwuk Terbakar
Sejarah Singkat SMKN 1 Luwuk yang Ludes Terbakar, Didirikan Tahun 1961 Dengan Nama SMEA
Media sosial pun dibanjiri dengan unggahan duka, bahkan ada yang menceritakan kenangannya selama duduk di bangku sekolah kebanggaan masyarakat itu.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Kebakaran besar yang melanda Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Luwuk, Senin (24/5/2021) siang.
Tragedi itu menyimpan duka mendalam bagi para guru, siswa, dan alumni.
Media sosial pun dibanjiri dengan unggahan duka, bahkan ada yang menceritakan kenangannya selama duduk di bangku sekolah kebanggaan masyarakat Kabupaten Banggai tersebut.
Lalu bagaimanakah sejarah berdirinya sekolah yang sudah melahirkan ribuan alumni itu?
Baca juga: Polda Sulteng Sebut Belum Ada Tanda MIT Poso Menyerahkan Diri, Bahkan Kelompoknya Sudah Terbagi Dua
Baca juga: Cara Menjalankan Puasa Syawal, Puasa Daud, dan Puasa Senin Kamis Secara Bersamaan
Berikut sejarah singkat SMK Negeri 1 Luwuk yang dilansir dari berbagai sumber;
Awalnya sekolah yang terletak di Jl. Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah tersebut bernama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA).
SMEA Luwuk didirikan pada tanggal 1 Agustus 1961, dengan status masih swasta dan dipimpin oleh Naka Banggai.
Tanggal 10 Juli 1972, SMEA Luwuk statusnya berubah menjadi negeri berdasarkan SK Mendikbud nomor 702/B.3/Jedj, dan nomor statistik sekolah 341180401001.
Pada tahun 1968, jabatan kepala sekolah berganti dari Naka Banggai kepada Ginem Suharjo.
Tahun 1975, Ginem Suharjo kembali digantikan oleh H. J Rorim Pandey.
Baca juga: Disdikbud Palu Butuh 300 Formasi Guru PPPK Tahun Ini
Baca juga: VIDEO: Sulteng Masuk 10 Besar Stunting Tertinggi, BKKBN: Penanganannya Harus Lintas Sektor
Estafet kepemimpinan kembali dipegang oleh Fuad Zaman di tahun 1992 hingga 1999.
Lalu pada tanggal 19 Maret 1999, pucuk pimpinan SMEA Luwuk beralih kepada Paiman Karto.
Di masa kepemimpinan Paiman Karto inilah SMEA berubah nama menjadi SMK Negeri 1 Luwuk.
SMK Negeri 1 Luwuk terus berganti kepemimpinan setelah Paiman Karto, yaitu Halima P. Adjahum, Hairudin Lagio, Safiuddin, dan saat ini dijabat Hasdin Molomban.
Lembaga pendidikan ini berada di tengah-tengah Luwuk, ibukota kabupaten Banggai.
Sekolah ini dibangun di atas tanah seluas 8.008 meter persegi, dan memiliki 6 jurusan yaitu Akutansi, Administrasi Perkantoran, Usaha Perjalanan Wisata, Teknik Komputer dan Jaringan, Perbankan, dan Manajemen Pemasaran. (*)