Palu Hari Ini
Kisah Ibu Muli asal Kola-kola Donggala, Tempuh Perjalanan 1 Jam untuk Berjualan Dange di Palu
Ibu Muli asal Desa Kola-kola, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala mulai berjualan Tabaro Dange atau Jepa di Pantai Teluk Palu.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU- Ibu Muli asal Desa Kola-kola, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala mulai berjualan Tabaro Dange atau Jepa di Pantai Teluk Palu, sejak beberapa waktu terakhir.
Setiap harinya, Ibu Muli menempuh perjalanan hingga satu jam dengan jasa angkutan kota (angkot) menuju sekitaran Patung Kuda Palu Jl Cut Mutia Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Tabaro Dange alias Jepa yang merupakan makanan tradisional hasil olahan sagu yang dicampur dengan kelapa parut.
Camilan ini sangat khas dengan proses pembuatannya yang tradisional.
Yakni hanya menggunakan tungku dan belanga yang terbuat dari tanah liat.
Baca juga: Kaesang Menghilang 2 Minggu Usai Nyatakan Niat Menikah, Felicia: Dia Aktif di Medsos, Saya Diabaikan
Baca juga: Adu Kelebihan dan Kekurangan Ganjar Vs Puan Versi Pengamat: Gubernur Jateng Dekat dengan Wong Cilik
Baca juga: Update Harga Emas Antam Hari Ini Kamis, 27 Mei 2021: Naik Rp 7.000, Ini Harga per Gramnya
Rabu (26/5/2021) sore, Ibu Muli tiba di lokasi lapaknya pukul 16.23 WITA.
Dia langsung mempersiapkan meja, sagu sebagai bahan dasar pembuatan Tabaro Dange, serta alat masak tungku dari tanah niat dan kayu sebagai bahan bakar.
Aktivitas itu sudah dilakukan Ibu Muli sejak 2017 dengan berpindah-pindah tempat.
"Saya menjual dange sebelum gempa dan tsunami tahun 2018, dan saya tidak setiap hari berjualan di sini, karena kadang di Anjungan Donggala juga," kata ibu Muli.
Ibu satu anak itu mengatakan, jika sebelum gempa tahun 2018, dirinya bersama ibu-ibu pedagang dange lainnya berjualan di depan Hotel Grand Duta Palu kemudian berpindah ke sekitar patung kuda.
Baca juga: Pemburu Terperosok di Lubang 35 M Selama 3 Hari, Meski Tak Makan Minum Bisa Selamat, Ini Kisahnya
Baca juga: Resmi, Donnarumma Tinggalkan AC Milan, Tidak Ada Uang Sepeserpun untuk Rossoneri
Baca juga: Deretan Foto Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon 26 Mei 2021, Bulan Berwarna Merah
Untuk menggaet minat pembeli, Mama Saiyan sapaan Ibu Muli, memberikan tambahan toping lain pada dagangan Dange-nya.
Sehingga Dange yang dijual memiliki tiga varian rasa sesuai dengan keinginan pembeli.
"Harganya Rp 5 ribu per porsi, dengan tiga toping pilihan rasa yang berbeda-beda, ada rasa ikan, rasa gula merah," jelasnya.
Ibu Muli menyebutkan, jika pendapatan dari berjualan cemilan tabaro dange tidak seberapa.
"Pendapatan perhari biasa Rp 100 ribu, untuk taksi Rp 50 ribu," terangnya. (*)