PKS dan Demokrat Tanggapi Soal PDI-P Tutup Jalan Berkoalisi dengan Partai Mereka pada Pemilu 2024
Partai PDI Perjuangan menutup diri untuk berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat. DPW PKS Sumsel dan DPD Demokrat Sumsel angkat bicara soal sikap
Poin kedua diungkapkan anggota DPRD Sumsel ini, sah- sah saja jika PDI-P di pusat tidak mau berkoalisi nantinya, namun jika realitas di daerah bisa membangun kerjasama hal itu tidak masalah juga.
"Tapi kalau ada gap (tidak mau berkoalisi) dari mereka , kita juga tahu dirilah. Logikanya kita sudah ketuk pintu dan mereka tidak buka kita tidak bisa memaksa. Tapi yang pasti kalau di daerah khususnya Sumsel kita fine- fine saja (berkoalisi) dengan parpol yang ada termasuk PDI-P," tandas Saiful.
Sementara ketua DPD PDI-P HM Giri Ramanda N Kiemas mengungkapkan, jika setiap kader PDI-P dimana saja termasuk di Sumsel akan tegak lurus dengan kebijakan politik DPP PDI-P.
"Prinsipnya di PDI-P, apa yang menjadi keputusan dan kebijakan politik DPP itu, akan kita ikuti dan tegak lurus," pungkas Giri yang saat ini menjabat wakil ketua DPRD Sumsel ini.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI-P akan sulit berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Alasannya, PDI-P mengutamakan kesamaan ideologi untuk membangun kerja sama dalam pemilihan umum (pemilu).
Hasto menilai, PDI-P tak memiliki kesamaan ideologi dengan dua partai yang disebutnya itu.
"Kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDI Perjuangan berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS, saya tegaskan sejak awal," kata Hasto dalam diskusi virtual Para Syndicate bertajuk 'Membaca Dinamika Partai & Soliditas Koalisi Menuju 2024', Jumat (28/5/2021).
Hasto mengatakan, PDI-P juga menekankan pada kekuatan massa selain kesamaan ideologi tersebut.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul PDI-P Tutup Pintu Berkoalisi dengan PKS & Demokrat, Ini Respon Petinggi 2 Partai di Sumsel
Editor: Yandi Triansyah