Ayah Mayat Bocah dalam Karung Pilih Berdamai, Mogok Makan Jika Jasad Terduga Pelaku Tak Ditemukan

Keluarga pelaku dan korban dikabarkan telah bertemu. Dalam pertemuan itu, keluarga pelaku meminta maaf kepada ayah korban Edi Sulu.

Arthur Rompis/Tribunmanado
Edi Sulu Saat Memegang Foto Anaknya Marcela Sulu 

Jenazah Ferry Kalesaran Dikubur Dengan Kawalan Ketat, Istri Tak Ikut Serta (Kolase Tribun Manado/ Foto: Istimewa dan Isvara Savitri)

Baca juga: Calon Pengantin Pria Lompat dari Lantai 7 Hotel di Manado, Diduga Jatuh Bukan Bunuh Diri

Tapi pada malam sebelum jenazah anaknya ditemukan, Edi berdoa dan hatinya terasa lapang.

"Saya memutuskan mengampuninya. Sebagai insan manusia saya juga 
punya dosa dan salah," beber dia.

Saat evakuasi jenazah FK, ia memantau dari jauh.

Sempat dilihatnya jenazah itu sekilas. "Tapi saya mengambil jarak.

Agar bisa terus menenangkan diri," katanya.

Edi menuturkan, ia sangat ingin jenazah FK ditemukan.

Sampai sampai ia enggan makan.

"Saya tak mau makan sebelum jenazah itu ditemukan," ujarnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian, TNI, ormas, warga dan seluruh pihak yang sudah membantu proses pencarian.

Sebut dia, keluarga mendapatkan simpati dari banyak pihak.

"Ada pelukis yang sumbangkan karyanya tentang anak saya. Lukisan itu saya pajang di dinding," ujar dia. 

Edi Ingat Kopi Terakhir Marsela: Saya Masih Terbayang Senyumnya Saat Memberikan Kopi Itu

Penemuan mayat diduga Ferry Kalesaran (Istimewa)

Edi Sulu masih dilanda shock. Ia tak sanggup melupakan kopi terakhir anaknya, 

Marsela Sulu, bocah berusia 12 tahun korban pembunuhan sadis yang ditemukan dalam karung

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved