KKB Papua
KKB Dalam Masalah Besar, Pasukan Elite Tempur dengan Skill Mengerikan Telah Tiba di Papua
Setelah Pasukan Setan dikirim ke Papua, kini Pasukan Elite Tempur dengan skill mengerikan ikut serta dalam memburu KKB Papua.
Mereka ditempa untuk menguasai Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
- Perang Gerilya
Mereka dipilih secara khusus, baik dalam hal kecerdasan, intelegensia dan kekuatan fisik di atas rata-rata prajurit infanteri biasa. Sebab, mereka dibekali Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan perang jangka panjang.
- Pertempuran Berlanjut
Tidak semua bisa bertahan dalam peperangan jarak panjang. Sebab, mereka akan didik menguasai segala medan, terutama bertahan hidup di medan yang sulit seperti hutan-hutan rimba belanjara, padang tandus dan pegunungan gersang.
Sebab, mereka dibekali Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang). Sehingga latihan-latihan keras harus dijalani para prajurit lebih berat dan lebih ganas dari peperangan sesungguuhnya.
Berdasarkan data terakhir, ada 43 Yonif yang dimiliki TNI AD, namun
1.Yonif RK III/Karma Bhakti
2. Yonif RK 762/Vira Yudha Sakti
3.Yonif RK 753/Arga Vira Tama
4.Yonif RK 644/Walet Sakti
5.Yonif RK 744/ Satya Yudha Sakti
Kondisi Warga Setelah Teror KKB
KKB Papua belum berhenti meneror warga di wilayah Kabupaten Puncak.
Tak hanya menyerang dengan senjata api, KKB Papua juga melakukan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas umum.
Bahkan mereka tak segan-segan merampas makanan warga.
Hal tersebut dilakukan KKB Papua di tengah kondisi mereka yang kain terjepit karena operasi Satgas Nemangkawi.
Jalur pasokan logistik KKB Papua telah diputus, sehingga mereka nekat merampas makanan warga.
Akibatnya, warga mengalami trauma akibat aksi teror dan perampasan yang kerap dilakukan KKB Papua.
Walaupun begitu, kini kondisi di Kabupaten Puncak berangsur membaik.
Prajurit TNI-Polri telah menguasai beberapa wilayah yang sebelumnya menjadi markas KKB Papua.
Kapolda Papua mengajak Pemerintah Kabupaten Puncak untuk penyelenggaraan program pembinaan masyarakat (binmas) noken dan penyembuhan trauma warga.
Melansir dari tribratanews.polri.go.id, hal tersebut dimaksudkan agar warga bisa beraktivitas secara normal setelah daerah itu terbebas dari gangguan KKB Papua.
"Keberadaan aparat keamanan di Kabupaten Puncak untuk melindungi warga dari gangguan KKB," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri.
Kapolda Papua menjelaskan di wilayah yang sudah aman dari gangguan KKB Papua di Kabupaten Puncak itu, akan digelar program binmas noken dan penyembuhan trauma masyarakat agar mereka tidak merasa ketakutan lagi dan kembali beraktivitas secara normal, termasuk ke kebun. (*)
Sumber: Sripoku.com