Sosok Jenderal Ini Calon Kuat Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi, Politisi PDIP: Sangat Mumpuni

Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai Panglima TNI.

Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., 

TRIBUNPALU.COM - Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai Panglima TNI.

Kini beredar beberapa nama yang disebut sebagai calon pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Sosok jenderal ini disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat.

Ia dijagokan banyak pihak, salah satunya anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.

Effendi Simbolon menyebut bahwa Jenderal Andika Perkasa paling berpeluang menjadi Panglima TNI.

Baca juga: Ilmuwan Buru Wanita Pertama Terpapar Covid-19, China Dituding Telah Lakukan Manipulasi

Baca juga: Viral Kisah Korban Olshop, Beli Drone Murah Seharga Rp 55 Ribu Tapi yang Datang Malah Air Mineral

Baca juga: Polisi Gerebek Pesta Sabu Malah Diteriaki Rampok, Warga Berdatangan Bawa Parang dan Katana

Diketahui, Effendi Simbolon menyatakan dukungan pada Jenderal Andika Perkasa.

Namun demikian, Effendi mengatakan, semua pimpinan matra TNI, baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga berpeluang menjadi Panglima TNI yang baru.

“Saya kira suksesi panglima TNI yang akan berakhir memang 3 kepala staf (matra TNI) semua memiliki peluang,” ujar Effendi kepada KompasTV, Jumat (28/5/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Anggota Komisi I DPR Minta Percepat Pergantian Panglima TNI, Dukung KSAD Andika Perkasa'

Effendi menyebut, ketiga pimpinan matra TNI memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi Panglima TNI yang baru.

“Kalau dilihat dari sisi kemampuan, mereka semua saya kira kemampuannya berada di atas rata-rata,” kata Effendi.

Effendi mengakui, Jenderal Andika Perkasa, yang telah menjabat selama dua tahun lebih, punya peluang terbesar.

“Apakah Jenderal Andika Perkasa lebih berpeluang, saya kira iya,” ucapnya.

Meski begitu, keputusan soal pemilihan Panglima TNI baru ini tetap berada di tangan Presiden Jokowi.

“Tetapi, berpulang lagi kepada Presiden untuk melihat apakah saat ini dan saat yang akan datang dibutuhkan figur kepemimpinan Jenderal Andika untuk memimpin TNI yang terdiri dari 3 matra,” beber Effendi.

“Faktor-faktor Ini sangat berpengaruh pada keputusan politik dari Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Baca juga: 700 Pegawai KPK Lolos TWK Solid Tolak Hadiri Pelantikan ASN, Pakar: Hanya Kurangi Performa KPK

Baca juga: Wacana Rilis Akhir 2021, Simak Bocoran Spesifikasi iPhone 13, Beda Tampilan dari iPhone 12?

Bagaimanapun, Effendi tetap menyebut, Andika Perkasa layak menjadi Panglima TNI.

“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” ujarnya.

Politikus PDIP itu juga mendorong pergantian Panglima TNI lebih cepat berjalan pada tahun ini.

“Lebih cepat, lebih baik agar bisa terjadi restart atau bangkitnya kembali sistem pertahanan negara yang menjadi komponen utama adalah TNI.

Menurutnya, TNI perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.

“Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Sosok Panglima TNI yang baru ini, kata Effendi, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.

“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” pungkasnya.

Sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017.

Diperkirakan, Marsekal Hadi akan pensiun pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Jenderal TNI Andika Perkasa adalah seorang perwira tinggi TNI-AD.

Ia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak tanggal 22 November 2018.

Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.

Ia memiliki gelar, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.

Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964; umur 56 tahun.

Karier Andika Perkasa

Andika Perkasa, mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri.

Itu dijalani di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun.

Baca juga: KKB Dalam Masalah Besar, Pasukan Elite Tempur dengan Skill Mengerikan Telah Tiba di Papua

Baca juga: Ideologi Trans Nasional Kian Meningkat, Ini Komentar Presiden Jokowi

Kemudian penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam). Setelah itu Mabes TNI-AD.

Kemudian ia kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha.

Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di dalam negeri.

Kemudian meraih 3 gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil) serta 1 gelar akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Inilah Calon Kuat Pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Dijagokan Politisi PDIP

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved