Pilpres 2024

Gubernur DKI Jadi Rebutan? Setelah Anies-Puan, Kini Muncul Wacana Anies-Airlangga di Pilpres 2024

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bak menjadi rebutan jelang Pilpres 2024.

Handover
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bak menjadi rebutan jelang Pilpres 2024.

Popularitas orang nomor satu di Ibu Kota itu seolah menjadi daya tarik bagi beberapa partai politik.

Dalam survei-survei yang dilakukan belakangan ini, elektabilitas Anies Baswedan memang menunjukan tren positif.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu selalu berada di daftar tiga besar bakal calon presiden favorit.

Nama Anies bersaing dengan tokoh-tokoh potensial lainnya seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, hingga Ridwan Kamil.

Baca juga: Foto Seleksi CPNS 2021 Harus Seluruh Badan? Berikut Syarat Lengkap dan Cara Daftarnya

Baca juga: Trik Jitu Agar Konten Instagram Masuk Deretan Top Post Hashtag, Akun Auto Dilirik Pengguna

Baca juga: DPRD Sulteng Gelar RDP Soal Keamanan di Poso Secara Tertutup

Tak heran jika kini muncul beberapa wacana yang memasangkan Anies dengan para petinggi partai politik.

Setelah disandingkan dengan politisi PDIP Puan Maharani menjadi Puan-Anies, kini muncul wacana Airlangga-Anies.

Juga Puan Maharani Ketua DPP PDIP dan Anak Ketum Megawati, Airlangga Hartarto adalah Ketua Umum Partai Golkar.

Dalam bursa calon presiden 2024, nama Anies Baswedan sering menjadi pemberitaan dibandingkan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto.

Situasi ini terjadi karena banyak lembaga survei yang hanya fokus pada popularitas dan elektabilitas masing-masing kandidat bukan pada jaringan juga kekuatan politik riil di lapangan.

Direktur Eksekutif Navigator Politik Muhammad Gusti menilai, selain popularitas seharusnya para peneliti di bidang politik menggali sejarah kekuatan-kekuatan mesin politik dari semua kandidat.

“Popularitas bukan penentu kemenangan utama, sejarah politik kita membuktikan bahwa kekuatan partai yang selalu jadi penentunya," kata Muhammad Gusti dalam keterangannya, Selasa (1/6/2021).

"Hari ini, sosok sekaliber Airlangga Hartanto dengan Partai Golkar bisa jadi aggregator elit-elit politik dan bisnis baik di tingkat nasional hingga lokal untuk memenangkan Pilpres tahun 2024,"

Jika Airlangga membuka peluang untuk bersanding dengan Anies, menurut Gusti, keduanya memiliki kekuatan politik secara struktural dan kultural untuk membangun bangsa.

Gusti pun yakin, kolaborasi Airlangga dan Anies di Pilpres 2024 dapat menjadi simpul dari seluruh kepentingan juga kekuatan politik untuk mensejahterakan negara dan membahagiakan bangsa.

“Airlangga secara struktural dapat mengorkestrasi aktor-aktor ekonomi politik, elit lokal dan melobi partai politik lainnya, sedangkan Anies mampu secara kultural memobilisasi agen-agen sosial budaya, generasi muda dan jaringan intelektual publik," jelas Gusti.

Puan Maharani-Anies Baswedan

Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, munculnya sejumlah nama-nama tokoh yang dipasangkan sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Preisden (Pilpres) 2024 dilakukan untuk mengetahui reaksi publik.

Salah satunya adalah nama Ketua DPR Puan Maharani yang dipasangkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diusulkan oleh politisi PDI-P Effendi Simbolon.

"PPP melihat mulai munculnya nama-nama yang dipasangkan sebagai bacapres-bacawapres untuk Pilpres 2024 oleh sejumlah pihak atau kader sebagai bentuk test the water di ruang publik, termasuk yg disampaikan Bung Effendi Simbolon," kata Arsul kepada Kompas.com, Selasa (1/6/2021).

Arsul mengatakan, munculnya nama-nama tokoh yang digadang-gadang untuk Pilpres 2024 dilihatnya sebagai sebuah kewajaran dalam demokrasi.

Baca juga: Racikan Skuad Muda Ala Mancini, Berikut Daftar Skuad Timnas Italia di Euro 2020

Baca juga: Trio Chelsea Naik Daun, Berikut Daftar Skuad Timnas Inggris di Euro 2020

Baca juga: Viral Nota Ngawur Sebuah Warung di Puncak Bogor, 2 Porsi Mie Instan Rp 18 Ribu Dijual Rp 54 Ribu

Hanya saja, kata dia, dari usulan dipasangkannya Puan dan Anies, yang menarik adalah tidak ditinggalkannya formula nasionalis-agamis atau agamis-nasionalis.

"Bagi PPP, terlepas dari siapapun sosok bacapres dan bacawapresnya, namun formula ini tetap relevan sebagai bagian dari ikhtiar kami menjaga kerekatan kebangsaan," kata dia.

Terutama di tengah meningkatnya politik identitas yang dikembangkan baik berbasis ideologi sekuler maupun keagamaan.

Bahkan, kata dia, partai-partai Islam atau berbasis umat Islam lainnya pun diyakininya masih akan memegang formula yang dimaksud untuk Pilpres 2024 nanti.

Meski demikian, Arsul memastikan bahwa posisi PPP saat ini lebih menitikberatkan pada pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024, termasuk Pilpres agar bisa berjalan lebih baik.

Sebab, kata dia, pengalaman Pemilu 2014 dan 2019, dinilainya, sangat mengurangi nilai dan makna demokrasi. Bahkan hingga mendegradasi nilai-nilai Pancasila yang seharusnya ditegakkan.

"Jadi kalau soal sosok-sosok bacapres dan bacawapres belum menjadi atensi khusus," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, politisi PDI-P Effendi Simbolon mengusulkan wacana pencapresan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Effendi, Puan cocok sebagai calon presiden 2024 dan Anies sebagai wakil presiden 2024.

Usulan itu terungkap di tengah merebaknya isu bahwa Puan akan diduetkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya punya usul, saya bilang, Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Jangan lagi Prabowo. Jadi Puan capres, Anies cawapres," kata Effendi dalam diskusi virtual medcom.id bertajuk "Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri?" Minggu (30/5/2021).

Effendi menilai, usulan tersebut merupakan rekonsiliasi nasionalis dan religius. Adapun PPP merupakan salah satu partai koalisi PDI-P pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved