Sulteng Hari Ini
Luncurkan Program Kesehatan Mental di Palu, Ini Penjelasan Heningsejenak.com
Provinsi Sulawesi Tengah selalu menduduki posisi puncak sebagai populasi dengan tingkat depresi tertinggi di Indonesia.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU - Provinsi Sulawesi Tengah selalu menduduki posisi puncak sebagai populasi dengan tingkat depresi tertinggi di Indonesia.
Itu berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI sejak 2008 hingga 2018.
Senior Project Officer Heningsejenak.com Novi Indriani Suendro menyebutkan, Riskesdas dilakukan setiap lima tahun sekali.
Namun Sulteng selalu menjadi yang teratas dengan 12,3%.
"Provinsi Sulawesi Tengah sudah dua kali berturut-turut menjadi juara satu selama 10 tahun," kata Novi Indriani Suendro di ruang rapat Bantaya Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, melalui rilisnya, Kamis (3/6/2021) sore.
Novi Indriani Suendro menyebutkan, hasil survei terhadap 200 orang terbagi di Kelurahan Petobo dan Kelurahan Balaroa, sebanyak 3 orang mengalami depresi sangat tinggi.
Baca juga: Korsel Jalankan Proyek Antisipasi Kiamat, 100 Ribu Benih Disimpan di Ruangan Tahan Ledakan Nuklir
Baca juga: Ratusan Pelanggar Prokes Terjaring Operasi Yustisi di Luwuk Banggai
Sedangkan kategori depresi tinggi 35 orang, serta kategori depresi sedang 29 orang.
"Hasil survei kami cukup kaget karena yang aman-aman saja itu sebesar 63% lebih dari seperempat yang mengalami gangguan kecemasan berlebihan di mana itu merupakan gejala gangguan mental," ujarnya.
Menurutnya, angka yang cukup tinggi itu sangat mengkhawatirkan.
Olehnya, Heningsejenak.com bersama Pemerintah Kota Palu melaunching program Membangun Ketangguhan Kesehatan Mental Masyarakat Pascabencana.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid berharap, agar program tersebut dapat berjalan baik sehingga kasus depresi bisa ditekan di Kota Palu.(*)