Hukum Mengumbar Masalah di Media Sosial Menurut Ajaran Islam, Berdosakah?

Di era digitalisasi seperti saat ini, penggunaan media sosial sudah marak di kalangan masyarakat. Sehingga perlu disaring agar tidak mengumbar masalah

Shutterstock
FOTO ILUSTRASI: Membagikan cerita di media sosial 

Hukum Mengumbar Masalah di Media Sosial Menurut Ajaran Islam

TRIBUNPALU.COM - Di era digitalisasi seperti saat ini, penggunaan media sosial sudah marak di kalangan masyarakat.

Bahkan penggunaannya sudah tidak mengenal usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Sehingga konsumsi media di era sekarang harus menjadi perhatian bersama.

Terkadang ditemui seseorang yang mengumbar masalahnya di media sosial.

Lebih membahayakannya lagi jika ia memiliki jumlah pengikut yang banyak.

Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akan lebih besar, lantaran ia memiliki pengikut yang tak sedikit.

Baca juga: Gangguan Mental Dapat Picu Long Covid, Ini Penjelasan Dokter

Baca juga: Apa Itu Kesehatan Mental? Berikut Penjelasan dan Tips Memahami Kondisi Mental Seseorang

Baca juga: Tak Hanya Melatih Fisik, Pelatih Persib Robert Alberts Juga Fokus Tingkatkan Mental Pemainnya

Lantas apa hukum mengumbar masalah dalam ajaran Islam?

Pendakwah asal Blitar, Jawa Timur Buya Yahya menjawab pertanyaan tersebut melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Buya mengatakan jika orang mukmin yang sesungguhnya ialah mereka yang selalu menampakkan keceriaan di wajahnya.

Apabila memiliki masalah yang membuatnya sedih, itu hanya disimpan di dalam hatinya saja.'

Bahkan bisa jadi pasangannya juga tidak mengetahuinya.

Sehingga umat Islam dianjurkan untuk melakukan hal tersebut saat memiliki sebuah masalah dalam hidupnya.

"Orang mukmin akan selalu tampak senang di wajah. Kalau duka disimpan di dalam hati, bahkan pasangannya tidak tahu. Itu sebisa mungkin dilakukan," ungkap Buya Yahya dalam menjawab pertanyaan jemaah.

Kemudian Buya membeberkan apabila seseorang memiliki kesedihan dan menampakkannya di wajah, maka itu tergolong dalam suatu hal yang tidak pantas.

Baca juga: Apa Itu Depresi dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Berikut Penjelasan Psikolog Analis Widyaningrum

Baca juga: Dampak Psikologis Pertanyaan Kapan Nikah Menurut Ustaz dan Psikolog

Baca juga: Melawan Stigma Kesehatan Mental, Psikolog: Stop Judging, Start Supporting

FOTO ILUSTRASI: Di era digitalisasi seperti saat ini, penggunaan media sosial sudah marak di kalangan masyarakat. Bahkan penggunaannya sudah tidak mengenal usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sehingga konsumsi media di era sekarang harus menjadi perhatian bersama.
FOTO ILUSTRASI: Di era digitalisasi seperti saat ini, penggunaan media sosial sudah marak di kalangan masyarakat. Bahkan penggunaannya sudah tidak mengenal usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sehingga konsumsi media di era sekarang harus menjadi perhatian bersama. (TheNextWeb)

Jika hal itu saja dikategorikan sebagai perlakuaan yang kurang pantas, sehingga mengumbar masalah di media sosial jauh lebih tidak pantas lagi.

Ia mengatakan orang yang memiliki perilaku tersebut tergolong orang yang kurang memiliki iman yang kuat.

Hal ini dikarenakan dengan mudah dan entengnya membagikan masalah di media sosial yang bisa diketahui oleh banyak orang.

"Kadang kalau sampai berduka banget kelihatan di wajah, itu saja kurang pantas. Apalagi dibagikan melalui status WhatsApp (media sosial).

Kalau punya kesusahan langsung dibagikan di status, itu nggak ada iman. Kalau punya susah lebih baik disimpan," sambungnya.

Dalam sebuah contoh, Buya Yahya menjelaskan kisah seorang perempuan yang membagikan masalahnya dengan sang suami di media sosial.

Baca juga: Kenali Istilah Top Post Hashtag di Instagram, Ketahui Juga Cara Untuk Mendapatkannya

Baca juga: 3 Langkah Tambah Jumlah Followers di Instagram,Tanpa Harus Beli: Bikin Konten Viral hingga Interaksi

Baca juga: 5 Tips Membuat Judul Konten Jualan di Instagram agar Menarik Calon Pembeli

Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia.
Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia. (Kompas Techno)

Buya menyebut jika perempuan tersebut adalah perempuan lemah.

Hal ini disebabkan oleh kalimat curhatannya di media sosial yang sudah bisa dinilai oleh orang lain.

Ia juga mengimbau kepada seluruh umat Islam apabila membuat status di media sosial tentang doa, maka doakanlah untuk seluruh umat bukan hanya untuk dirinya sendiri.

"Yang seperti itu tadi perempuan-perempuan lemah. Kalau ada yang membagikan di status tentang suaminya.

Orang akan bisa menilai dari kalimatnya. Kalau mau mendoakan, ya untuk semua umat," ungkap Buya saat memberi contoh.

Lebih lanjut, pendakwah berusia 46 tahun itu menjelaskan tentang kegembiraan.

Menurutnya kegembiraan yang sesungguhnya akan nampak pada wajah seseorang.

Baca juga: Jangan Terjebak Lingkaran Depresi, Psikolog: Kesehatan Mental Harus Lebih Diperhatikan

Baca juga: Psikolog Sebut Perhatian pada Kesehatan Mental di Palu Masih Rendah Pasca TrioBencana

Baca juga: Seusai Temui Psikolog, Wajah Aurel Hermansyah Jadi Sembab, Apa Penyebabnya?

FOTO ILUSTRASI: Lebih membahayakannya lagi jika publik figur memiliki jumlah pengikut yang banyak. Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akan lebih besar, lantaran ia memiliki pengikut yang tak sedikit.
FOTO ILUSTRASI: Lebih membahayakannya lagi jika publik figur memiliki jumlah pengikut yang banyak. Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akan lebih besar, lantaran ia memiliki pengikut yang tak sedikit. (Twitter @bornsugoi)

Sama halnya dengan menggunakan media sosial, yang diibaratkan wajahnya berada pada status-status yang dibagikannya.

"Tampakkan kegembiraan di wajahmu, kalau medsos ya di status atau DP tadi," kata Buya.

Jika ingin berbagi cerita atau curhat dengan orang lain, maka dianjurkan memilih orang yang tepat dan dapat dipercaya.

Artinya orang yang menjadi tempat curhat tersebut bisa menjaga rahasia dan cerita tidak akan melebar kemana-mana.

"Kalau mau curhat, harus pilih orang yang bisa dipercaya.

Nggak cerita kemana-mana, yang bisa kasih solusi atau ide-ide cemerlang yang bisa digunakan atau menghantarkan orang yang pas untuk bercerita," pungkasnya.

(TribunPalu.com/Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved