Arung Jeram Telan Korban
VIDEO: Tangis Istri Pecah di Pemakaman Anggota Mapala Untad yang Tewas Saat Arung Jeram di Sigi
Hafit Cipta warga Palu tewas saat arung jeram bersama keluarganya di Sungai Gumbasa, Sigi dimakamkan, Minggu (13/6/2021) sore.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Hafit Cipta warga Palu tewas saat arung jeram bersama keluarganya di Sungai Gumbasa, Sigi dimakamkan, Minggu (13/6/2021) sore.
Pemakaman almarhum Hafit Cipta diwarnai isak tangis sejumlah anggota keluarga.
Momen tersebut terjadi saat peti jenazah Hafit Cipta akan dimasukkan ke dalam liang lahat di pemakaman Desa Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pantauan TribunPalu.com di lokasi, istri Hafit Cipta, Renny Pakamundi tak mampu membendung tangis didekat pusaran sang suami.
Hafit Cipta merupakan anggota Mapala Kumtapala Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) angkatan 2001.
Hafit diduga tewas saat melakukan kegiatan arung jeram bersama keluarganya di Sungai Gumbasa, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Detik-detik Jelang Tewasnya Anggota Mapala Untad Saat Arung Jeram di Sungai Gumbasa Sigi
Baca juga: Berikut Visi Misi Duta Vaksin Kota Palu yang Baru Dilantik
Kejadian meninggalnya Hafit bermula saat pria 38 tahun itu terjun ke sungai untuk mencegah anaknya yang mau jatuh dari perahu.
Penelusuran TribunPalu.com, dua jam sebelum meninggal, Hafit sempat siaran live di akun Facebook pribadinya.
Dalam video bedurasi satu menit itu, Hafit Cipta memperlihatkan persiapan dirinya bersama istri dan kedua anaknya saat akan berarung jeram.
Detik-detik Jelang Tewasnya Anggota Mapala Untad Saat Arung Jeram di Sungai Gumbasa Sigi
Sebelumnya, Hafit Cipta warga Palu tewas saat arung jeram bersama keluarganya di Sungai Gumbasa, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (13/6/2021) pagi.
Hafit Cipta merupakan anggota Mapala Kumtapala Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) angkatan 2001.
"Kabar yang kami dengar bahwa almarhum (Hafit) meninggal karena dia terjun untuk mengantisipasi anaknya yang mau jatuh dari perahu," kata Anggota Mapala Galara Fakultas Ekonomi Untad Ramli, Minggu (13/6/2021).
Ia merupakan warga Palu, di Jl Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur.
Kasubbag Humas Polres Sigi Iptu Ferry Triyanto saat dihubungi via telepon mengatakan, sebelumnya korban sampai semalam sebelum melakukan arum jeram.
"Memang sudah berkoordinasi sebelumnya kepada sekertaris desa (Sekdes), untuk melakukan kegiatan arum jeram," ujar Kasubbag Humas Polres Sigi Iptu Ferry kepada wartawan TribunPalu.com, Minggu (13/6/2021).
Baca juga: Hasil Euro 2020: Inggris vs Kroasia Imbang di Babak Pertama, Phil Foden Tebar Ancaman
Baca juga: Berikut Visi Misi Duta Vaksin Kota Palu yang Baru Dilantik
"Mereka bermalam satu malam, agar paginya bisa melakukan aktifitas itu (arum jeram, red)," tambahnya.
Ia menambahkan, korban melakukan arung jeram bersama rekan serta anak dan istrinya.
Kemudian perahu karet ditumpanginya terbalik, dan seketika korban mencari anaknya.
"Kebetulan ada pusaran air, dia langsung kesitu, karena dia fikir anaknya di sana karena sudah panik," terang Iptu Ferry.
"Disitulah mungkin karena korban kelelahan atau gimana, sehingga membuat korban tidak bisa bertahan,"tambahnya.
Ia juga menambahkan, saat kejadian semua pengunjung itu menggunakan pelampung dan alat keselamatan sesuai prosedur.
"Sehingga korban ditemui dalam keadaan muncul dipermukaan dan korban sempat di larikan kepuskesmas," kata Iptu Ferry.
"Tim Reskrim Polres Sigi juga sudah olah TKP, dan karena itu kecelakaan murni jadi pihak korban minta secepatnya korban di bawa ke rumah," tutupnya. (*)