Bagaimana Hukum Seseorang yang Tidak Lancar Membaca Al Quran dan Masih Terbata-bata?
Kitab suci umat Islam, Al Quran ditulis berupa mushaf-mushaf yang pada saat seseorang membacanya akan mendapatkan pahala.
Qoriah muda dan Selebgram Mimi Jamilah, memberikan tips membaca Al Quran dengan baik dan merdu setelah mempelajari tajwid dan makhroj huruf.
Baca juga: Bagaimana Cara Tunangan dalam Islam? Berikut Penjelasan dan Nasihat dari Buya Yahya
Hal itu disampaikan Mimi Jamilah saat diwawancara Iffah, host dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di IG live, Minggu (18/4/2021).
Menurut Mimi, napas sangat penting bagi seorang Qori.
Ibarat mobil jika bensinnya tidak diisi penuh jalannya akan tersendat dan was-was mogok di tengah jalan.
Sama seperti napas bagi seorang Qori, jika napasnya pendek akan terasa sulit untuk mengambil bagian dari ayat-ayat yang panjang.
“Jadi agak ribet untuk memotong waqof I’tida-nya,” katanya.
Napas itu menurut Mimi termasuk modal utama untuk belajar tilawah, yang kedua adalah mengenal lagu.
Mimi berujar dalam tilawatil Quran itu ada banyak lagu. Namun yang masyhur di Indonesia itu sekitar 7 lagu, yakni Bayyati, Nahawand, Shoba, Hijaz, Rost, Sika, dan Jiharka.
Qoriah Mimi mengaku tidak langsung menguasai lagu-lagu dalam tilawatil Quran tersebut, namun dengan proses dan terus belajar.
“Aku tuh sampe nangis-nangis dulu pernah ngerasain (untuk bisa menguasai lagu-lagu itu), tapi Alhamdulillah setelah belajar aku bisa mengenal lagu dan menerapkan lagu itu ke dalam ayat Al Quran,” katanya
Bagi yang ingin menjadi Qoriah namun terkendala napas, Mimi memberikan tips agar memulai dengan ayat-ayat Al-Quran yang tidak terlalu panjang.
Baca juga: Penjelasan Buya Yahya terkait Surga dan Neraka yang Tidak Akan Pernah Padam
Jika menjumpai ayat yang panjang, bagi yang napasnya pendek agar supaya diwaqaf sesuai kaidah tajwidnya agar tidak merusak arti dari bacaan ayat dimaksud.
“Memenggal ayat, waqof I’tidanya itu harus pas, terus memilih ayat yang tidak terlalu panjang. Kalau pun bertemu dengan ayat yang panjang supaya dipenggal (ayatnya) dan memenggalnya tidak asal-asalan supaya tidak merusak arti (dari bacaan ayat dimaksud). Takutnya kalau memotong ayatnya asal-asalan nanti akan merusak tajwid,” ujarnya.
Kendati demikian, Mimi menyarankan agar Qoriah dengan napas yang pendek terus berlatih agar bisa membaca ayat yang panjang.
“Tapi bukan berarti napas pendek, terus kita ngambil ayat pendek dan merasa aman. Itu harusnya jadi tantangan. Jadi gimana caranya napasnya lebih panjang dan lebih baik setiap harinya,” ujarnya.