Mau Menikah Sesuai Syariat Islam? Simak Penjelasan Ustaz Berikut Ini

Ikatan janji suci yang dibangun seusai ijab kabul memiliki manfaat yang banyak dalam ajaran Islam. Maka disunahkan menikah sesuai syariat yang ada.

Kompas.com
Foto Ilustrasi: Buku nikah yang akan dimiliki seluruh calon pengantin 

Misalnya saja ia tidak melaksanakan salat tahajud, namun mengabari pasangannya melalui pesan chat yang mengatakan jika dirinya sedang bertahajud.

"Tapi kalau orang pacaran, alasannya adalah taaruf lewat media sosial itu bohong semua. Dia akan selalu menampakkan yang baik dan tidak akan menampakkan yang jelek.

Baca juga: Tak Perlu Khawatir saat Ditanya Kapan Nikah, UAS: Jangan Tanya Terus, Bantu Dia untuk Menikah

Buku Nikah Hilang? Berikut ini Cara Ganti di KUA
Buku Nikah Hilang? Berikut ini Cara Ganti di KUA (Tribun Bali)

Contohnya jika tidak tahajud aja sudah disetting jam segitu untuk mengirim SMS dan seterusnya," lanjutnya.

Maka jika Anda seorang kakak laki-laki untuk adik perempuan Anda, mintalah kepada adik Anda untuk menyerahkan hal tersebut kepada Anda.

Untuk menuju hubungan yang lebih serius, seorang perempuan tidka hanya cukup percaya dengan calon pasangannya saja.

Tetapi juga dibutuhkan kebenaran dan keseriusan tentang orang tersebut.

"Maka sampaikan pada adik Anda yang sholihah itu untuk menyerahkan kepada Anda, dan Anda memiliki kewajiban untuk mengetahui lebih lanjut. Tidak cukup hanya percaya saja, cari kebenaran orang tersebut," sambungnya.

Jika sudah menemukan kebenaran tentang laki-laki tersebut memang orang baik, maka baru mempertemukan adik perempuan kepada laki-laki tersebut.

Buya menyebut apabila cara tersebut merupakan cara terbaik untuk mengetahui sifat asli calon pasangan, karena tidak saling mencuri hati secara langsung.

"Kalau sudah menemukan, kalau dia benar-benar baik, maka ajak dan pertemukan dengan adik.

Baca juga: Pertanyaan Klise Kapan Nikah saat Lebaran Idul Fitri, Ketahui Bahaya hingga Cara Menjawabnya

Tapi cara ini sudah benar, karena tidak mencuri hati," pesan Buya.

Kemudian Buya menjelaskan, jika membangun cinta itu di atas pernikahan bukan membangun pernikahan di atas cinta.

Hal ini dikarenakan sebab-sebab cinta itu nyata, dan apabila cinta itu baik, maka kedua calon juga akan baik-baik saja.

"Ingat, membangun cinta itu diatas pernikahan, bukan membangun pernikahan diatas cinta. Sebab-sebab cinta itu ada, kalau dia baik insyaallah dia laki-laki juga baik," tegasnya.

Setelah melakukan hal-hal tersebut, tugas Anda sebagai seseornag yang sednag memperjuangkan hubungan menuju pernikahan yang halal ialah menyerahkan segalanya kepada Allah SWT yaitu dengan cara salat Istikhoroh.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved