Sulteng Hari Ini
Begini Momen Keakraban Polisi dengan Emak-emak di Tengah Unjuk Rasa
Ada momen keakraban antara polisi dengan pendemo hingga aksi demonstrasi ini berlangsung kondusif.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Puluhan penyintas bencana berunjuk rasa mendesak Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura untuk menuntaskan pembangunan hunian tetap (huntap) dan penyaluran dana stimulan.
Mereka berjalan kaki sejauh 24 km dari Kabupaten Donggala menuju Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jl Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Senin (21/6/2021).
Ada momen keakraban antara polisi dengan pendemo hingga aksi demonstrasi ini berlangsung kondusif.
Setiba di lokasi, para polwan langsung memberikan air mineral kepada massa aksi yang kebanyakan berasal dari kalangan ibu-ibu.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Palu Kembali Meningkat, RSUD Anutapura Hapus Jam Besuk Pasien
Baca juga: Jumlah Tamu Sertijab Gubernur Sulawesi Tengah Dibatasi
Di sela-sela aksi, aparat dari Kepolisian Resor (Polres) Palu membaur bersama para pendemo.
Bahkan, sesekali terlihat canda tawa antara petugas dengan ibu-ibu saat sedang asyik bercerita.
Massa aksi dari Desa Loli Dondo, Loli Tasiburi dan Loli Pesua ini berjalan kaki sejak pukul 05.00 Wita.
Dalam aksinya, terdapat empat tuntutan dari penyintas Loli bersaudara kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.
Pertama, menolak Hunian Tetap (Huntap) relokasi dan memilih dana stimulan untuk skema pembangunan kembali hunian.
Kedua, meminta kejelasan terkait hak-hak keperdataan atas tanah penyintas yang berada di zona rawan bencana.
Ketiga, meminta Gubernur untuk mendesak Bupati Donggala Kasman Lassa membuka seluruh data stimulan dan huntap ke publik, baik yang sudah terealisasi ataupun belum. (*)