Virus Corona di Sulteng
38 Anak-anak dan 2 Balita di Banggai Positif Covid-19
38 anak dan dua balita di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dilaporkan Positif Covid-19 per Senin, (12/7/2021).
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - 38 anak dan dua balita di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dilaporkan positif Covid-19 per Senin, (12/7/2021).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Banggai, Nurmasita Datu Adam mengaku, puluhan anak-anak mulai terpapar.
“Ada 38 anak-anak, dan dua balita,” ungkap Nurmasita kepada TribunPalu.com, Senin siang.
Dari data itu, beberapa di antaranya menjalani perawatan di ruang isolasi Covid-19 di RSUD Luwuk, Jl Imam Bonjol, Kelurahan Bungin Timur, Kecamatan Luwuk.
Sisanya menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala.
“Kalau yang dua bayi dirawat,” kata dia.
Baca juga: 40 Personel Polisi Dikerahkan Kawal Ujian SMMPTN Universitas Tadulako
Baca juga: Serba-serbi Euro 2020: Jumlah Hadiah yang Diperoleh Italia hingga Pemain Terbaik Sepanjang Turnamen
Nurmasita menjelaskan, setiap hari ada puluhan orang yang terkonfirmasi positif.
Hasil itu diketahui dari hasil pemeriksaan rapidtest antigen, maupun Tes Cepat Molekuler (TCM).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, dr. Anang Otoluwa menjelaskan, dari puluhan orang yang terpapar setiap harinya, ada ciri-ciri mengarah ke varian delta.
Meski begitu, pihaknya masih akan memastikan lagi melalui hasil pemeriksaan sampel yang akan dikirim ke Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Dia menjelaskan, ciri-ciri varian delta selain menginfeksi anak-anak, juga penyintas Covid-19 terpapar kembali.
Selain itu, meski cycle threshold (CT) di bawah 25 persen tetap terdeteksi seseorang terkena Covid-19 melalui tes Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Baca juga: Puluhan Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 di Banggai Jalani Tes Swab di Tempat
Baca juga: VIDEO: Kasatpol PP Palu Sebut Sudah Sosialisasi Seminggu Sebelum Terapkan Denda
Penyebaran varian delta ini, kata Anang, sangat cepat dan efeknya lebih berat.
“Ada sekitar 20 sampel yang akan dikirim ke Laboratorium Kementerian Kesehatan, apakah varian baru sudah ada atau belum,” ungkap Anang.