Teroris Poso Tewas
Jelang Kedatangan 2 Jenazah Teroris MIT Poso, RS Bhayangkara Palu Dijaga Polisi Bersenjata Lengkap
Polisi bersenjata lengkap berjaga di pintu masuk RS Bhanyakara Palu jelang kedatangan 2 jenazah Teroris MIT Poso, Rabu (14/7/2021) siang.
Kasubbid Penmas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari mengatakan, dari insiden baku tembak itu dikabarkan ada korban jiwa alias tewas.
"Saat ini kami menunggu di RS Bhayangkara," ujar Kompol Sugeng Lestari.
Sejarah MIT Poso
Cikal bakal lahirnya MIT tak bisa dipisahkan dari keberadaan Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) yang didirikan Abu Bakar Ba’asyir pada 2008.
Pada 2009, sejumlah kelompok milisi beserta jaringan organisasi lainnya disebut berencana mendirikan negara Islam di Indonesia.
Misi tersebut mereka realisasikan dengan memulai pengadaan latihan militer bagi anggota mereka untuk berperang melawan pemerintah.
Saat itu Aceh dipilih sebagai lokasi pelatihan militer.
Namun pada 2010, proyek pelatihan militer itu kandas lantaran terbongkar oleh polisi dan menjadikan Abu Bakar Ba'asyir sebagai terpidana.
Ba’asyir didakwa mendanai pelatihan militer tersebut.
Baca juga: Kapolda Sulteng soal Penumpasan Teroris: Stop Berikan Bantuan pada DPO MIT Poso
Baca juga: Target 2 Bulan Akhiri Gerilya Teroris, Kapolda Sulteng Incar Simpatisan MIT Poso
Beberapa anggota milisi yang terlibat dalam pelatihan milter itu berhasil meloloskan diri dari kejaran polisi.
Mereka akhirnya membentuk sel-sel teroris masing-masing namun saling terhubung satu sama lain.
Setelah pelatihan militer di Aceh gagal, seorang pimpinan Jemaah Islamiyah (JI) Abu Tholut yang dikenal pernah dekat dengan Ba’asyir, datang ke Poso dan bertemu Yasin serta Santoso.
Abu Tholut kemudian menjelaskan rencana menjadikan Poso sebagai markas Negara Islam.
Abu Tholut juga mengusulkan berdirinya JAT Poso, sebagai cikal bakal wadah kelompok yang memperjuangkan Negara Islam di sana.
Santoso kemudian diangkat menjadi penanggung jawab pelatihan militer di JAT Poso. Ketika itu JAT Poso dipimpin oleh Yasin.