Kronologi Penyusup Berbaju Hitam Ditangkap Saat Demo Tolak PPKM, Bawa Bom Hingga Rusak Fasilitas

Sejumlah orang membawa bom molotov dalam aksi penolakan dilanjutkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bandung.

(KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA)
Pintu Gerbang Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin (21/7/2021), dipenuhi oleh aksi demonstrasi dari sejumlah orang dari berbagai kelompok 

"Mereka melakukan long march ke Gedung Sate, tetapi sesampainya di perempatan jalan mereka melakukan penutupan jalan, dengan melakukan orasi, sehingga menjadi kemacetan panjang," ungkapnya. 

Baca juga: Viral Aksi Unjuk Rasa Tolak PPKM di Bandung, Kemenko Maritim dan Investasi Sayangkan Aksi Massa

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Disperindag Palu Fokus Jaga Perputaran Uang di Pasar Tradisonal

Baca juga: PPKM Darurat Berubah Jadi PPKM Level 3-4, Apa Bedanya? Ini Syarat Terbaru Bepergian di Masa PPKM

Ada pun di antara sebanyak 150 orang itu, petugas menemukan bom molotov yang diduga dipersiapkan oknum pada kelompok itu untuk membuat kondisi Kota Bandung tak kondusif.

Ratusan orang yang diamankan tersebut terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA, SMP, putus sekolah, hingga pengangguran.

"Alhamdulillah mereka tertangkap dan barbuk (barang bukti) bom molotov sudah kita sita semua.

Ada lima orang yang bawa bom molotov dan kita lakukan pemeriksaan oleh reskrim (reserse kriminal), serta di tes swab," ungkapnya.

Selain itu, oknum kelompok berbaju hitam juga melakukan perusakan fasilitas umum di sekitar jalan yang dilalui mereka saat long march tersebut.

"Kemudian mereka melakukan perusakan-perusakan di sekitarnya, ada 60 pot yang dirusak," ungkapnya.

Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Darurat Hingga 25 Juli 2021, Ini 6 Poin Penyebab Keputusan Jokowi

Guna menghidari perusakan dan tindakan anarkis yang lebih luas lagi, petugas kepolisian langsung melakukan pembubaran kelompok massa anarkis kala itu.  

Ulung juga menambahkan, kelompok massa itu tidak mematuhi protokol kesehatan (Prokes) seperti tak menggunakan masker.

"Kita bubarkan mereka karena tidak mematuhi prokes, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang, kemudian mereka melakukan perusakan," terang Ulung.

Mereka lalu di kumpulkan di halaman gedung sate, tepatnya di depan kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jabar, Gedung B.

Kemudian, dari ratusan pemuda ini dilakukan tes swab antigen untuk memastikan kesehatan mereka.

Namun hasilnya ada beberapa orang yang dinyatakan reaktif.

"Dan hasil sementara untuk swab antigen ternyata baru dimulai, sudah tiga orang dinyatakan reaktif, artinya memang kerawanan dalam kerumunan itu sangat tinggi sekali, menyebarkan penyebaran Covid-19 itu, mereka seolah-seolah tidak ada Covid-19, dan tidak pakai masker," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo PPKM Disusupi Kelompok Berbaju Hitam, Bawa Bom Molotov hingga Rusak Fasilitas Umum"

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved