Status Zona Merah, Disdikbud Palu Tetap Persiapkan PTM di Tengah Pandemi Covid-19

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNPALU.COM, PALU - Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun pelajaran 2021/2022 kembali harus tertunda.

Hal itu membuat pendidikan di sejumlah daerah termasuk Sulawesi Tengah merasakan dampaknya.

Pasalnya penyebaran Covid-19 di Sulawesi Tengah, pertanggal 25 Juli 2021 ada 8 Kabupaten/kota berstatus zona merah.

Salah satunya ialah Kota Palu.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu Abd Hafid Djakatare mengungkapkan, untuk saat ini pembelajaran siswa masih sama seperti biasanya.

Baca juga: Modus Penipuan via Telepon Berkedok Insentif Rp 3 Juta Beredar di Mahasiswa Untad

Sehingga pembelajaran siswa di Kota Palu khususnya masih akan dilakukan secara daring alias online.

"Sesuai edaran Gubernur Sulteng bahwa Kota Palu masih zona merah, Jadi masih tetap seperti biasa melakukan pembelajaran secara daring," ungkap Plt Kadisdikbud Palu Abd Hafid, Senin (26/7/2021) kepada TribunPalu.com.

Ia menjelaskan, untuk kesiapan masing-masing sekolah baik tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palu sudah selesai mempersiapkan kebutuhan saat akan PTM ditengah pandemi Covid-19.

"Hampir semua sekolah baik SD dan SMP sudah melaksanakan hal itu, serta untuk kesiapan sekolahnya terkait PTM juga sudah siap semua," tutur Abd Hafid.

Baca juga: JOB Tomori bersama Satgas dan Relawan Covid-19 Moilong Semprot Disinfektan di Fasilitas Umum

Plt Kadisdikbud Palu itu mengatakan, apabila penyebaran Covid-19 di Palu sudah menurun bahkan menjadi zona hijau maka PTM akan segera dilakukan.

"Ini tinggal menunggu dan semoga zona merah ini akan berubah menjadi zona hijau, supaya anak-anak bisa bersekolah secara tatap muka kembali," harapnya.

Sebelumnya Wali Kota Palu Hadianto Rasyid jauh-jauh hari menyebutkan akan membuka PTM di Kota Palu.

Namun demikian, Hadianto tetap memperhatikan tren kasus penyebaran Covid-19 di Palu yang hingga saat ini terus meningkat.

Sementara itu, saat ini sebanyak 35 persen di wilayah Indonesia sudah melakukan sekolah tatap muka terbatas.