Manfaat Ketumbar
Uji Kebenaran Khasiat Ketumbar untuk Kesehatan Ginjal, Simak Penelitian Para Ahli Berikut Ini
Benarkah ketumbar memiliki khasiat untuk kesehatan ginjal? Simak hasil penelitian para ahli berikut ini, ketahui cara mengolahnya untuk kesehatan.
Mereka mengatakan apabila ketumbar dikonsumsi dengan baik, maka akan memiliki dampak baik pada kesehatan ginjal.
Tak hanya itu, ketumbar juga bisa menurunkan kadar merkuri dalam tubuh.
Kadar merkuri merupakan jenis logam beracun yang bisa menurunkan kinerja ginjal.
Terutama saat ginjal menyaring kotoran dan meningkatkan risiko penyakit ginjal.

Penelitian Terbitan Journal of Experimental Biology
Dalam penelitian lain yang diterbitkan oleh Journal of Experimental Biology, disebutkan jika ketumbar bisa mencegah kerusakan ginjal karena penyakit diabetes.
Hal itu dikarenakan ketumbar memiliki kekuatan untuk menghambat kerusakan oksidatif pada ginjal dalam menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.
Meski penelitian tersebut mengatakan ketumbar bisa mengatasi gangguan ginjal, harus dipahami kembali bahwa objek penelitian tersebut masih terbatas pada hewan.
Sehingga masih menjadi hipotesis jika ketumbar juga memiliki fungsi yang sama pada tubuh manusia.
Hingga kini belum ada penelitian secara utuh yang menjadikan manusia sebagai objeknya.
Daun ketumbar mengandung fitonutrien dan anti oksidan dalam jumlah yang sangat tinggi yang sangat berguna dalam menghilangkan merkuri.
Baca juga: Jangan Konsumsi Ketumbar Terlalu Banyak, Bisa Timbulkan Masalah Pernafasan dan Nyeri di Dada
Ketumbar juga memiliki sifat antiseptik, anti-mikroba dan anti-inflamasi.
Bahkan, ketumbar disebutkan kaya akan berbagai vitamin, termasuk Vitamin B12 (asam folat), Vitamin B (Riboflavin), Vitamin A, Vitamin C dan Vitamin B3 (Niacin), Vitamin A, K dan beta karoten.
Di atas segalanya, itu adalah sumber alami yang sangat efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan bersama dengan melawan infeksi ginjal.
Mengkonsumsi ramuan ketumbar untuk ginjal sekali atau dua kali seminggu sangat efektif dalam detoksi