Teroris MIT Poso
Tidak Main-main, Gubernur Sulteng Siap Jaminkan Diri Bila Kelompok MIT Poso Mau Turun Gunung
Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura meminta kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso segera turun gunung.
TRIBUNPALU.COM - Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura meminta kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso segera turun gunung.
Tidak main-main, Rusdi siap menjadikan dirinya sebagai jaminan agar Ali Kalora Cs mau menyerahkan diri.
"Yakinlah saya akan lindungi. Sekali lagi saya meminta menyerahlah, pasti saya akan lindungi," kata Rusdi Mastura saat mengunjungi Posko Komando Taktis Operasi Madago Raya di Tokorondo, Kabupaten Poso, Sabtu (31/7/2021).

Rombongan Rusdi Mastura disambut Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, serta Bupati Poso Verna Ingkiriwang.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Sulteng menyampaikan, Operasi Madago Raya dilakukan melalui pendekatan humanis demi meminimalisir paham radikalisme.
"Jadi Operasi Madago Raya menjaga agar tidak terjadi konflik di masyarakat dan mengokohkan sinergitas TNI-Polri dengan tujuan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif serta mempersempit ruang gerak DPO MIT Poso," jelas Irjen Pol Abdul Rakhman Baso.
Sementara Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf menambahkan, sejumlah hambatan dialami aparat selama Operasi Madago Raya.
Baca juga: KONI Sulteng dan Persipal Keciprat Bantuan Rp 100 Juta dari Pemprov
Salah satunya, masih ada simpatisan yang memberikan logistik kepada DPO MIT Poso.
"Hambatan utama kita masih ada simpatisan yang terus menyuplai kebutuhan DPO MIT Poso," ujar Farid.
Senanda dengan Gubernur Sulteng, Farid juga berharap agar DPO MIT Poso yang tersisa dapat menyerahkan diri kepada pihak berwajib.
"Saudara-saudara kita kelompok DPO MIT Poso dapat menyerah, yakinlah negara pasti melindungi," kata Farid Makruf.
Sudah Ingin Menyerah
Dilansir dari Kompas, kelompok MIT Poso yang dipimpin Ali Kalora sudah terindikasi akan menyerah.
Baca juga: Bantu Persalinan di Atas Perahu, 2 Bidan Banggai Laut Dapat Penghargaan dari Gubernur Sulteng
Niat itu disebut muncul setelah Ali Kalora, Ahmad Gazali, dan Rukli terluka usai kontak senjata dengan anggota Satuan Tugas Madago Raya pada 22 Maret 2021.
"Mereka itu sebenarnya sudah mau turun kampung dan mau menyerah. Jadi yang mau menyerah itu Ali Kalora, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang," kata Farid yang juga Wakil Penanggung Jawab Komando Operasi Madago Raya di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (21/5/2021).