Teroris MIT Poso
Akhir Pelarian DPO MIT Poso Qatar, Pelaku Pembunuhan Sadis di Sigi dan Poso
Pada 2011, ia menjadi anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima sebelum akhirnya hijrah ke Poso untuk memenuhi undangan Santoso.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepolisian berhasil mengungkap dua identitas jenazah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Satu di antaranya dipastikan bernama Qatar alias Farel alias Anas.
Qatar tewas tertembak usai terlibat kontak senjata dengan Satgas Madago Raya di Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, 11 Juli 2021 lalu.
Qatar diduga kuat sebagai pelaku pembantaian satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi dan empat petani di Desa Kalimago, Kabupaten Poso, beberapa waktu lalu.
Ia juga berperan sebagai pimpinan lain di tubuh kelompok MIT selain Ali Kalora.
Penelusuran TribunPalu.com, Qatar telah bergabung dengan MIT semasa dipimpin Santoso alias Abu Wardah.
Baca juga: Berhasil Tembak Mati 3 Teoris Poso dalam Sepekan, Satgas Madago Raya Minta MIT Menyerah
Saat itu, ia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) tindak pidana terorisme.
Dari identitas KTP diperoleh kepolisian, Qatar bernama asli Muhammad Busra beralamat di Desa Wae Racang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Ia diperkirakan berusia 27 tahun dengan ciri-ciri berkulit sawo matang agak bersih, berambut keriting, berbibir tebal dan berhidung bulat kecil.
Qatar tercatat pernah kuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Bima, Nusa Tenggara Barat.
Pada 2011, ia menjadi anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima sebelum akhirnya hijrah ke Poso untuk memenuhi undangan Santoso, pimpinan MIT kala itu.
Dalam kelompok MIT, sosok Qatar dikenal garang dan beringas.
Hal ini seperti diungkapkan Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf pascainsiden berdarah di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, 27 November 2020 lalu.
Baca juga: Tidak Main-main, Gubernur Sulteng Siap Jaminkan Diri Bila Kelompok MIT Poso Mau Turun Gunung
Saat itu pimpinan MIT lainnya yaitu Ali Kalora mengalami luka tembak akibat kontak senjata di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso pada Maret 2021.
Kemudian sejumlah anggota MIT seperti Rukli dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dikabarkan sedang jatuh sakit.
Dengan kondisi itu, mereka sebenarnya ingin menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.
Namun niat itu urung dilakukan karena Qatar menghalangi mereka dengan ancaman.
"Mereka itu mau menyerah tapi takut kepada Qatar. Karena Qatar mengancam akan membunuh keluarga mereka jika menyerahkan diri," kata Danrem Farid, dikutip Selasa (25/5/2021).
Dengan tewasnya Qatar alias Farel alias Anas, kini tersisa Ali Kalora sebagai pimpinan tunggal MIT beranggotakan 5 orang.
Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
Jaminan Gubernur Sulteng
Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura meminta kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso segera turun gunung.
Tidak main-main, Rusdi siap menjadikan dirinya sebagai jaminan agar Ali Kalora Cs mau menyerahkan diri.
"Yakinlah saya akan lindungi. Sekali lagi saya meminta menyerahlah, pasti saya akan lindungi," kata Rusdi Mastura saat mengunjungi Posko Komando Taktis Operasi Madago Raya di Tokorondo, Kabupaten Poso.
Senanda dengan Gubernur Sulteng, Farid juga berharap agar DPO MIT Poso yang tersisa dapat menyerahkan diri kepada pihak berwajib.
"Saudara-saudara kita kelompok DPO MIT Poso dapat menyerah, yakinlah negara pasti melindungi," kata Farid Makruf.
Tiga anggota MIT sebelumnya tewas dalam dua peristiwa kontak tembak dengan Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Pertama, dua anggota MIT tewas dalam kontak tembak pada Minggu (11/6/2021) di Pegunungan Batu Tiga, Desa Tanalanto, Kabupaten Parigi Moutong.
Namun kedua jenazah terduga teroris MIT Poso itu masih dalam proses identifikasi dari kepolisian.
Terakhir, Satgas Madago Raya berhasil menembak mati terduga teroris MIT Poso bernama Abu Alim alias Ambo di Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.(*)