KKB Papua
Nasib Tragis Bos KKB Ditinggal Banyak Anak Buahnya, Kapolda Papua Kirim Peringatan: Segera Menyerah!
Satu persatu anak buah Lekagak Telenggen tewas ditembak mati aparat keamanan yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.
TRIBUNPALU.COM - Salah satu pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Lekagak Telenggen makin terdesak dalam pelariannya.
Lekagak Telenggen kini mengalami nasib tragis karena ditinggal mati banyak anak buahnya.
Satu persatu anak buah Lekagak Telenggen tewas ditembak mati aparat keamanan yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.
Kekuatan KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen diprediksi semakin melemah.
Belum lagi, persediaan logistik mereka kian menipis karena terkepung di pegunungan Papua.
Lakagak Telenggen adalah komandan sejumlah operasi KKB di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Puncak, Papua.
Pada 2020, Lekagak Telenggen juga pernah terlibat kasus penembakan di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Baca juga: PPKM Level 4 Selesai Hari Ini, Diperpanjang atau Tidak? Ini Rangkuman Data Covid-19 Sepekan Terakhir
Baca juga: Elektabilitas Terus Melejit, Anies Dinilai Lebih Cocok Berpasangan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Pimpinan KKB Papua itu bahkan kehilangan anggota lagi.
Dimulai ketika Satgas Nemangkawi berburu anggota KKB Papua Lekagak Telenggen bernama Kopengga Enumbi.
Perburuan dilakukan pada Selasa (3/8/2021).
Enumbi dicari karena menjadi salah satu anggota KKB Papua yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) alias merupakan seorang buronan.
Selanjutnya Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kemal menyebut Enumbi terlibat dalam pencurian 8 pucuk senjata api di Pospol Kulirik, Puncak Jaya, 4 Januari 2014.
"DPO atas nama Kopengga Enumbi berhasil ditangkap tim gabungan satgas Nemangkawi, TNI dan Polri," ujar Kamal dalam keterangannya, melansir dari Kompas TV, Kamis (5/8/2021).
Kemal mengungkapkan penangkapan Enumbi diliputi kontak senjata.
Berkat tim bantuan dari Yon Raider 613/RJA yang dipimpin Letda Dedi Sudomo, pelaku berhasil dilumpuhkan.
Satgas Nemangkawi berhasil mendapatkan barang bukti yaitu 11 butir amunisi jenis SS-1 kaliber 5,56 milimeter.
Tidak hanya itu, bukti lain berupa satu pisau badik, satu helm hijau, satu telepon genggam, rokok, pinang dan noken.
Kopengga Enumbi adalah pemasok utama guna memenuhi kebutuhan KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.
Lekagak Telenggen sendiri juga termasuk dalam DPO.
Kamal menambahkan penangkapan Kopengga Enumbi jadi bagian dari operasi penuntasan kelompok separatis itu di Papua.
"Dia adalah anggota KKB Papua di wilayah Yambi," tegas perwira menengah Polri dengan tiga melati di pundaknya itu.
Satgas Nemangkawi, sambung Kamal, berusaha menangkap Kopengga Enumbi hidup-hidup, namun ia memberikan perlawanan ketika hendak ditangkap.
"Saat dilakukannya penindakan, terdapat perlawanan dari pelaku sehingga personel mengambil tindakan tegas terukur dengan menembak Kopengga Enumbi alias Tamu Enumbi yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia di tempat," kata dia.
Juli lalu Satgas Nemangkawi berhasil menangkap anggota KKB Papua Yoniku Murib atau Mbobugu (26).
Mbobugu ditangkap di Kampung Nigilome, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Senin 12/7/2021.
Ia awalnya ditangkap karena membawa amunisi tanpa izin yang sah.
Selanjutnya menurut laporan Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani, Mbobugu diserahkan ke polisi dan diterbangkan ke Kabupaten Mimika guna diperiksa lebih lanjut.
"Tersangka ditahan karena telah melakukan tindak pidana membawa, menyimpan, menguasai amunisi tanpa izin yang sah," ujar Faisal, melalui pesan singkat, Senin (19/7/2021).
Hasil pemeriksaan mendapatkan Mbobugu mengetahui beberapa aksi kejahatan yang dilakukan kelompok Lekagak Telenggen, Mikiter Murib, Lerimayu Telenggen, Perenggen Telenggen, Uras Telenggen serta Kasar Tabuni.
Mbobugu setidaknya mengetahui 10 aksi yang sepenuhnya terjadi di Kabupaten Puncak.
Faisal menegaskan keterangan Mbobugu perlu didalami.
Pasalnya tidak menutup kemungkinan Mbobugu terlibat dalam aksi-aksi tersebut.
"Banyak dokumentasi/foto pelaku bersama kelompok KKB Papua dan foto-foto pelaku memegang senpi SP2 dan M-16," kata Faisal.
Berikut daftar aksi KKB Papua yang diduga diketahui Mbobugu:
1. Perusakan tower Telkomsel Palapa Ring di B4 (Kampung Aminggaru, Distrik Omukia) dan B5 (Kampung Toegi, Distrik Ilaga Utara) pada 3 dan 6 Januari 2021.
2. Pembakaran alat-alat untuk perbaikan tower Palapa Ring B5 pada 6 Februari 2021.
3. Pembakaran camp PT Unggul Jalan Pinggir Distrik Ilaga, pada 8 Februari 2021.
4. Pembunuhan tukang ojek, Rusman HS pada 9 Februari 2021 di jalan pinggir Distrik Ilaga.
5. Penyanderaan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Wangbe, 12 Maret 2021.
6. Pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, 11 April 2021.
7. Penembakkan tukang ojek bernama Udin di Kampung Eromaga Distrik Omukia, 14 April 2021.
8. Penembakkan pelajar Ali Mom di Kampung Wuloni Distrik Ilaga, 16 April 2021.
9. Penembakkan Bharada Komang, Ipda Anton Tonapa, Bripka Moh Syaifudin pada 27 April 2021 di Kampung Olenki Distrik Ilaga Utara.
10. Pembakaran SD Inpres Mayuberi dan beberapa rumah penduduk di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara.
Kini Satgas Nemangkawi terus membatasi pergerakan Lekagak Telenggen, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bermarkas di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.
Personel Satgas Nemangkawi telah berhasil masuk ke Kampung Makki dan keberadaan Lekagak Telenggen sudah bergeser.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri sebelumnya memastikan, saat ini Lekagak sudah semakin terjepit, bahkan jalur pelariannya pun sudah dijaga oleh aparat keamanan.
Dengan kondisi seperti itu, Fakhiri menegaskan solusi terbaik bagi Lekagak adalah menyerahkan diri.
"Saya sangat berharap begitu (menyerah), syaratnya senjata kembalikan semua kepada pemerintah," ujarnya di Jayapura, Minggu (23/5/2021) lalu.(*)
(Surya.co.id)