Viral
Kisah Pilu Yatim Piatu Usai Orangtua Tewas Dibakar Pacar Kakaknya, Sisca: Papa Mama Menjerit
Begini curhat pilu Sisca, gadis yang menjadi yatim piatu dalam semalam setelah orangtua dan kakaknya tewas dalam kebakaran yang disebabkan ulah Dokter
TRIBUNPALU.COM - Begini curhat pilu Sisca, gadis yang menjadi yatim piatu dalam semalam setelah orangtua dan kakaknya tewas dalam kebakaran yang melahap bengkel dan rumah di kawasan Jalan Cemara Raya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu (7/8/2021).
Sisca dan adiknya, Nando selamat dalam kebakaran maut yang disebabkan ulah dokter Mery Anastasia, pacar sang kakak.
Sementara ayah dan ibu Sisca, yakni Edi (63) dan Lilis (54) serta kakaknya, Leo (35) tewas mengenaskan dalam kebakaran itu.
Sisca masih mengigat kepanikan yang terjadi saat itu, ketika api sudah menyebar di bengkel dan rumahnya.
"Tidak ada kata-kata terakhir dari Papa, tidak sempat mendengar pesan terakhir dari Mama. yang ada hanya suara teriakan mereka minta tolong." tulis Sisca dalam unggahan di akun Instagramnya.
"Toloonnnggggg, tolonggg kami. Papa Mama menjerit karena panas api yang terus menjilat."
"Ini begitu menakutkan. Ini begitu mengerikan. Kami tidak mampu menolong Papa dan Mama kami saat mereka diujung maut. Kami begitu menderita setiap kali mengingat kejadian malam itu."
"Tuhan kalau saja kami bisa tolong Papa, Mama dan Koko," tulis Sisca.
Sisca pun melanjutkan ceritanya tersebut.
"Mengapa ada orang yang begitu sampai hati membakar sesama manusia. Jika Kokoku ada salah, mengapa tidak mereka selesaikan baik-baik. Mengapa mereka buat kesalahan tapi keluarga kami yang dibakarrrr. Tuhaannn ampunilah dosanya," tulis Sisca.
Sisca dan adiknya bernama Nando selamat dalam kebakaran maut tersebut.
Ia pun kini kebingungan karena menjadi kepala keluarga.
"Sekarang mereka sudah tidak ada, Papa, Mama, Koko," tulisnya.
Dan sebagai anak ke-2 tiba-tiba harus jadi 'Kepala Keluarga' rasanya sedih, bingung, takut."
"Saya begitu kuatir menghadapi semua ini, kehilangan "RUMAH" sesungguhnya dalam kutip "KELUARGA". Tidak saja rumah terbakar, tapi dalam hitungan jam, saya tidak ada lagi Papa, Mama dan Koko yang bisa dipanggil."
"Bagaimana masa depan kami? Kami bingung menghadapi semua masalah yang timbul setelah kejadian ini," tulis Sisca.
"Kami berdua kehilangan sosok Papa dan Mama, tempat kami ada masalah untuk berdiskusi. Tempat untuk bertanya kepada siapa kami berlindung, sekarang tidak ada lagi," imbuhnya.
Sisca pun angkat bicara soal unggahan di akun Instagram pribadinya @corneliafransisca.
Dikonfirmasi mengenai tulisan itu, Sisca mengaku hanya ingin mencurahkan isi hatinya yang kehilangan keluarga dalam waktu singkat dan cara yang tragis.
"Dari postingan itu maksudnya mau ungkap perasaan saya aja. Karena kehilangan keluarga sekaligus meluruskan sebenernya biarlah publik menilai," kata Sisca yang ditemui di Polsek Jatiuwung, Senin (16/8/2021) malam.
Bantah tak restui hubungan Leo dan dokter Mery
Sisca bersama adiknya Nando dan sang paman Hendry juga mengklarifikasi dan membantah alasan dokter Mery tak direstui oleh orang tua di balik aksi kebakaran tersebut.
Seperti diberitakan, setelah ditangkap karena telah membakar bengkel dan rumah pacarnya, dokter Mery mengaku nekat melakukan hal itu karena tidak direstui hubungannya dengan Leo, dan dia sudah hamil.
Menurut Hendry, hal tersebut merupakan fitnah.
"Saya mewakili pihak keluarga ibaratnya kita keberatan soal pemberitaan hal itu. Makanya saya juga omong mewakili keluarga tujuan kita ingin membersihkan nama keluarga almarhum. soal tanggung jawab dan restu itu enggak benar," kata Hendry yang ditemui di Polsek Jatiuwung, Senin (16/8/2021) malam.
Hendry yang mendatangi Polsek Jatiuwung didampingi Sisca dan Nando juga membenarkan adanya pemalakan yang dilakukan dokter Mery.
Sebagai informasi, Mery malah sempat meminta uang Rp 300 juta sebagai bentuk tanggungjawab sudah menghamilinya di luar nikah.
Hal itu juga diungkapkan Sisca di unggahan Instagramnya,
"Ibarat semua yang Sisca omongkan kita ada bukti kuatnya dan kita punya saksi pendukung, apa yang kita beberkan semua itu pure kebenaran. Pada dasarnya kita tidak ingin memberatkan pihak manapun. Satu-satunya hal yang kita inginkan almarhum ini namanya dibersihkan," jelas Hendry.
"Kembali lagi, restu dan tanggung jawab bahwa itu tidak benar. Kita sama-sama klarifikasi. Kita berharap proses hukum ini berjalan baik karena kita hukum indonesia hukum yang adil," sambungnya.
Sebelumnya, Sisca juga mengungkapkan soal pemalakan itu di unggahan Instagramnya.
Di unggahannya Siswa membongkat soal tabiat dokter Mery.
"Jujur yang saya rasakan adalah: wah ini perempuan ngeri sekali, apakah ini wajar?
Masa seorang PACAR, okelah saya sebut CALON ISTRI beraninya menuntut, jga mau mengatur maslaah internal hingga keuangan pihak laki-laki?
Kira-kira ada calon mertua mana yang mau terima menantu seperti ini?
Saya berpikir, dunia sudah terbalik. Harusnya calon menantu yang was-was ketemu mertua yang jahat. Tapi ini justru dalam satu malam dia info keluarga kami dia hamil, tuntut Rp 300 juta, tuntut bengkel kami dan langsung emosi besoknya bakar rumah dengan alasan DIHAMILI (padahal secara umur si wanita sudah 30 tahun, dan melakukannya suka sama suka, tapi pas hamil dia tuntut Rp 300 juta, bengkel kami, dan lain-lain.
NB. Dia bakar bakr mati keluarga aku dan bengkel kami hanya dalam satu malam setelah dia info hamil dan tuntut Rp 300 juta," tulis Sisca.
Sisca juga menegaskan bahwa, pihak keluarga telah bersedia tanggung jawab atas kehamilan dokter Mery. Hanya saja, keluarga tidka bisa menerima tuntutan yang diberikan.
"Mama cuma bilang untuk tuntutan kita lakukan sesuai kemampuan dan si wanita tamak ini tidak mau," lanjutnya.
Sebelumnya, Sisca juga telah membeberkan fakta lain mengenai latar belakang kasus pembakaran yang dilakukan dokter Mery.
Sisca mengatakan, memang benar dokter Merry hamil dan meminta tanggung jawab. Bahkan, keluarga Leonardo juga berniat seperti itu.
Hanya saja, ada beberapa permintaan dokter Merry yang tidak masuk akal dan memberatkan Leonardo.
"Kami sangat trauma, ketakutan dan sedih, karena hanya dalam hitungan jam saja, kami sudah menjadi anak yatim piatu, dunia kami berubah total.
Dan lebih menyedihkan lagi saat baca berita, rumor yang beredar. Papa, Mama, dan Kokoku (re: Leonardo) yang mati terbakar. Dan saya dengan adik saya juga hampir mati terbakar. Tapi media dengan begitu mudahnya menulis seolah-olah pihak keluarga kami yang bersalah.
Padahal kejadian wanita kejam itu ketahuan hamil cuma satu hari dari dia membakar rumah kami.
Mama saya baru tahu dia hamil diberitahu oleh Koko saya tanggal 5 Agustus 2021 sekitar pukul 22.00. Dan Mama bilang kalau hamili anak orang WAJIB tanggung jwab. Tapi Koko saya bilang wanita itu minta Rp 300 juta karena dia sudah hamil," tulisnya.
Sisca juga menceritakan bagaimana hubungannya dengan dokter Mery setelah berpacara dengan Leonardo.
"Sekarang saya mau cerita tentang wanita yang bakar rumah kami.
2 tahun dia pacaran dengan Koko, jujur kami tidak dekat. Tidak tahu mengapa kita jarang ngobrol, cuma sempat sekali dua kali pas saya sakit di bulan Januari sebelum saya sidang. Dan dia sebagai 'dokter' menanyakan kabar dan mengarahkan saya yang saat itu takut kena COVID-19. Tapi Puji Tuhan saya sembuh dan setelah itu kita tidak pernah berkomunikasi sama sekali, karena dia ganti nomor dan tidak memberitahu saya. Saya juga tidak saling follow di media sosial.
Kebiasaan kami adalah selalu terbuka dengan Mama, begitu juga dengan Koko selalu diskusi dengan Mama termasuk amsalah yang terakhir dengan wanita itu.
Tanggal 5 Agustus 2021 lalu, satu malam sebelum wanita itu bakar rumah kami, saya ada dengar kalau dia minta Rp 300 juta ke Koko karena dia hamil dan minta ambila lih bengkel dipegang dia. Dan Papa Mama diminta cari rumah sendiri dan setiap bulan dikasih jatah berapa duit untuk Papa Mama dan kami adik-adiknya. Tentu saja kita smeua tidak bisa terima tuntutan seperti itu hanya karena mereka sama-sama mau berhubungan lalu hamil dan minta tuntutan yang aneh.
Mamaku bilang, hamil WAJIB tanggung jawab sebagai laki-laki. Tetapi tentang tuntutan kita lakukan sesuai kemampuan. Menurut kalian bagaimana?" lanjut Sisca.
Penangkapan Pelaku
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima menjelaskan MA ditangkap tidak berselang lama setelah kejadian.
Pasalnya, aksi MA terekam CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"Dari rekaman CCTV di lokasi kejadian, terlihat ada sosok perempuan tampak tergesa-gesa masuk ke mobil," kata Deonijiu di Mapolrestro Tangerang Kota, Jumat (13/8/2021).
Dari situ, anggota Polsek Jatiuwung langsung menemukan kendaraan merek Mitsubishi Xpander berwarna hitam yang diduga kuat milik tersangka MA.
"Tak lama ditemukan kendaraan pelaku dan ditemukan lima plastik bensin di dalamnya. Di dalamnya juga ditemukan ada alat tes kehamilan, test pack," tutur Deonijiu.
Deonijiu menjelaskan kasus tersebut berlatar belakang asmara.
Saat itu, kondisi MA hamil di luar nikah, dan tidak dapat restu dari calon mertua juga jadi alasannya nekat mengakhiri profesi dokternya.
"Motif pelaku ada hubungan asmara dengan korban dan pelaku dokter yang pacarnya salah satu korban. Kemudian hubungan asmaranya merenggang dan ada kesalahpahaman," kata Deonijiu.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Papa Mama & Kakak Dihabisi Sang dokter, Ketakutan Adik Korban: Kami Menderita Mengingat Malam Itu
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/sisca-dan-nando-setelah-orangtua-dan-kakaknya-tewas-di-kebakaran.jpg)